Mengejutkan, COVID-19 Diduga Sudah Menginfeksi 1 Juta Orang New York

Jum'at, 24 April 2020 - 09:44 WIB
loading...
Mengejutkan, COVID-19...
Petugas kesehatan mengevakuasi beberapa jenazah dari Wyckoff Heights Medical Center selama wabah COVID-19 melanda wilayah Brooklyn di New York City, New York, Amerika Serikat, 4 April 2020. Foto/REUTERS / Andrew Kelly
A A A
NEW YORK CITY - Komisioner kesehatan New York, Amerika Serikat (AS) menyampaikan paparan mengejutkan, di mana sekitar 1 juta orang di wilayah itu diduga sudah terinfeksi virus corona jenis baru, COVID-19.

Paparan itu mengejutkan karena New York saat ini menjadi episentrum atau pusat dari penyebaran wabah COVID-19 di Amerika. Data dari worldometers saat ini, New York memiliki 268.581 kasus infeksi corona dengan 20.061 di antaranya telah meninggal.

Gubernur New York Andrew Cuomo sendiri mengakui tes COVID-19 yang dijalani warganya saat ini masih berskala kecil. Padahal, angka kasus infeksi dan kematian di New York berkontribusi terbesar dalam kasus infeksi dan kematian di AS, yakni 880.204 kasus dan 49.845 kematian.

Komisaris Kesehatan Oxiris Barbot mengatakan bahwa dia tidak akan terkejut jika sekitar 1 juta penduduk New York terjangkit COVID-19. Paparan dari Barbot disampaikan dalam jumpa pers Wali Kota New York Bill de Blasio pada Kamis malam.

Negara nagian New York saat ini memiliki populasi sekitar 8,3 juta jiwa. De Blasio memiliki ekspektasi satu juta penduduk tambahan bisa menjadi rawan pangan di bawah pandemi COVID-19. Angka tambahan itu, kata dia, akan menempatkan sekitar 2 juta penduduk New York dalam kondisi rawan pangan.

Gubernur Cuomo mengatakan sebuah survei terhadap sekitar 3.000 orang menemukan bahwa hampir 14 persen memiliki antibodi, menunjukkan bahwa mereka telah terpapar virus tersebut.

Di New York City, 21 persen orang yang dites memiliki antibodi. Cuomo mengingatkan bahwa data itu adalah permulaan. Sampel orang yang dites adalah kecil. Peserta tes direkrut dengan tergesa-gesa di pusat-pusat perbelanjaan dan toko kelontong, yang berarti mereka cukup sehat untuk keluar di depan umum.

Namun gubernur mengatakan mengetahui berapa banyak orang yang memiliki antibodi, dan siapa yang mungkin kebal terhadap virus, berpotensi dapat membantu menetapkan kebijakan kapan membuka kembali wilayah-wilayah di negara bagian AS tersebut.

“Kami akan memiliki sampel yang lebih besar dan lebih besar. Tapi saya ingin melihat snapshot dari apa yang terjadi dengan kurs itu. Apakah naik, apakah datar, turun? Dan itu benar-benar dapat memberi kami data untuk membuat keputusan," kata Cuomo, seperti dikutip news.com.au, Jumat (24/4/2020).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
29 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Lebih dari 1 Juta Tentara...
Lebih dari 1 Juta Tentara Ukraina Tewas dan Terluka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved