Raisi Beri Tahu Putin Ekspansi NATO Ancaman Serius Saat Rusia Invasi Ukraina

Jum'at, 25 Februari 2022 - 06:43 WIB
loading...
Raisi Beri Tahu Putin Ekspansi NATO Ancaman Serius Saat Rusia Invasi Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbicara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi (kanan) selama pertemuan mereka di Moskow pada 19 Januari 2022. Foto/Al Arabiya/AFP
A A A
TEHERAN - Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan kepada koleganya dari Rusia Vladimir Putin bahwa ekspansi NATO adalah "ancaman serius" pada hari Moskow meluncurkan invasi ke Ukraina . Kantor kepresidenan Iran melaporkan pada hari Kamis waktu setempat.

“Ekspansi NATO merupakan ancaman serius bagi stabilitas dan keamanan negara-negara merdeka di berbagai kawasan,” kata Raisi dalam panggilan telepon dengan Putin.

"Raisi menyatakan harapan bahwa apa yang terjadi akan bermanfaat bagi bangsa dan kawasan,” menurut pernyataan kantor Kepresidenan Iran seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (25/2/2022).



Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyalahkan krisis Rusia-Ukraina pada apa yang dia sebut sebagai "provokasi" NATO.

“Krisis Ukraina berakar pada provokasi NATO. Kami tidak percaya bahwa menggunakan perang adalah solusi. Penting untuk membuat gencatan senjata dan untuk menemukan resolusi politik dan demokrasi,” cuitnya.

Pasukan Rusia pada Kamis kemarin meluncurkan serangan komprehensif di Ukraina sebelumnya, membawa ledakan dan memicu sirene serangan udara di Kiev dan kota-kota lain. Serangan ini secara resmi memulai konflik militer yang selama berbulan-bulan telah di coba oleh kekuatan Barat untuk di cegah.



Pihak berwenang Ukraina mengatakan setidaknya 40 orang, baik sipil maupun militer, tewas sejauh ini.

Moskow melancarkan invasi ke Ukraina meskipun ada kecaman internasional dan di bawah ancaman sanksi berat oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Putin membela keputusannya melancarkan serangan ke negara tetangga dengan mengklaim aliansi NATO mengejar “agenda ekspansionis,” bergerak semakin dekat ke perbatasan Rusia dan mengancam keamanan negaranya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1986 seconds (0.1#10.140)