Penampakan Ukraina Mencekam setelah Rusia Mulai Serangan Militer

Kamis, 24 Februari 2022 - 19:32 WIB
loading...
Penampakan Ukraina Mencekam...
Satu roket yang gagal meledak terlihat tertancap di jalan setelah serangan baru-baru ini di Kharkiv, Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).
A A A
KIEV - Suasana mencekam dan tegang terlihat di berbagai penjuru wilayah Ukraina setelah Rusia mengumumkan operasi militer pada Kamis (24/2/2022).

Suara ledakan bom terdengar di sejumlah kota setelah pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.



Satu roket yang gagal meledak terlihat tertancap di jalan setelah penembakan baru-baru ini di Kharkiv, Ukraina, pada Kamis (24/2/2022).

Penampakan Ukraina Mencekam setelah Rusia Mulai Serangan Militer


Beberapa warga terlihat berdiri di apartemen yang hancur akibat penembakan di Kharkiv.

Penampakan Ukraina Mencekam setelah Rusia Mulai Serangan Militer


Seorang warga berdiri di apartemen yang menerima penembakan di Kharkiv pada Kamis.

Penampakan Ukraina Mencekam setelah Rusia Mulai Serangan Militer


Orang-orang tampak mengantre untuk menggunakan mesin uang ATM di Donetsk, Donbass, yang dikuasai separatis yang menyatakan kemerdekaan dari Ukraina.

Penampakan Ukraina Mencekam setelah Rusia Mulai Serangan Militer


Tampak juga orang-orang melarikan diri dari Ukraina di perbatasan Hungaria-Ukraina, di Beregsurany, Hungaria.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan pernyataan yang disiarkan televisi pada Kamis (24/2/2022) bahwa negaranya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Rusia.



Dia meminta masyarakat mendukung pasukan bersenjata, termasuk dengan mengangkat senjata dan mempersiapkan diri untuk berperang.

Dia berjanji mencabut berbagai sanksi pribadi, yang telah dia terapkan sebelumnya, pada siapa pun yang mau membela Ukraina.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengatakan mereka tidak terkejut dengan Kiev yang memutuskan semua hubungan diplomatik dengan Moskow.

“Rusia tidak akan membuat pilihan ini tetapi menganggapnya sebagai kesimpulan logis dari kebijakan Russophobic dari kepemimpinan Ukraina,” ungkap pernyataan Kemlu Rusia yang dikutip RIA Novosti.

Moskow mencatat Ukraina telah meningkatkan kebijakan diskriminatif terhadap etnis Rusia yang tinggal di Ukraina dan menurunkan hubungan dengan Rusia sejak kudeta bersenjata 2014, yang menggulingkan Presiden terpilih saat itu Viktor Yanukovich dari kekuasaan.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)