Ukraina Putus Hubungan Diplomatik dengan Rusia, Sebut Moskow Kejam
loading...
A
A
A
Presiden Ukraina mengklaim “musuh menderita kerugian serius” dan kerusakan akan semakin bertambah.
Zelensky mengatakan pemerintahnya “sudah mendistribusikan senjata” kepada setiap orang yang ingin mempertahankan kedaulatan Ukraina.
Dia meminta semua orang yang berbadan sehat untuk melapor bertugas di pusat-pusat mobilisasi pasukan cadangan.
Dia menekankan sekarang adalah situasi "tidak ada lawan di antara kita". Dia menawarkan mencabut sanksi pribadi, yang dijatuhkan pemerintahnya pada beberapa lawan politik, asalkan mereka siap "membela negara kita dengan senjata".
“Serangan pagi hari Rusia terhadap pasukan Ukraina adalah kejam dan mirip dengan bagaimana Nazi Jerman menyerang Uni Soviet selama Perang Dunia II,” ujar Zelensky, dilansir RT.com.
“Rusia sedang berjalan di jalan kejahatan,” papar dia, mengimbau rakyat Rusia menentang apa yang terjadi di Ukraina dengan protes massal. Zelensky secara singkat beralih ke bahasa Rusia pada saat pidatonya tersebut.
Rusia meluncurkan operasinya di Ukraina pada Kamis pagi (24/2/2022). Itu terjadi setelah para pemimpin republik Donbass yang memisahkan diri meminta bantuan militer kepada Moskow sebagai tanggapan atas apa yang mereka klaim sebagai peningkatan "agresi Ukraina."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya memberikan serangan presisi pada infrastruktur militer Ukraina seperti lapangan udara militer, pesawat tempur, sistem pertahanan udara dan depot senjata.
Moskow menekankan pihaknya tidak bermaksud menyakiti warga sipil Ukraina.
Operasi itu diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengatakan operasi itu bersifat pre-emptive.
Zelensky mengatakan pemerintahnya “sudah mendistribusikan senjata” kepada setiap orang yang ingin mempertahankan kedaulatan Ukraina.
Dia meminta semua orang yang berbadan sehat untuk melapor bertugas di pusat-pusat mobilisasi pasukan cadangan.
Dia menekankan sekarang adalah situasi "tidak ada lawan di antara kita". Dia menawarkan mencabut sanksi pribadi, yang dijatuhkan pemerintahnya pada beberapa lawan politik, asalkan mereka siap "membela negara kita dengan senjata".
“Serangan pagi hari Rusia terhadap pasukan Ukraina adalah kejam dan mirip dengan bagaimana Nazi Jerman menyerang Uni Soviet selama Perang Dunia II,” ujar Zelensky, dilansir RT.com.
“Rusia sedang berjalan di jalan kejahatan,” papar dia, mengimbau rakyat Rusia menentang apa yang terjadi di Ukraina dengan protes massal. Zelensky secara singkat beralih ke bahasa Rusia pada saat pidatonya tersebut.
Rusia meluncurkan operasinya di Ukraina pada Kamis pagi (24/2/2022). Itu terjadi setelah para pemimpin republik Donbass yang memisahkan diri meminta bantuan militer kepada Moskow sebagai tanggapan atas apa yang mereka klaim sebagai peningkatan "agresi Ukraina."
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya memberikan serangan presisi pada infrastruktur militer Ukraina seperti lapangan udara militer, pesawat tempur, sistem pertahanan udara dan depot senjata.
Moskow menekankan pihaknya tidak bermaksud menyakiti warga sipil Ukraina.
Operasi itu diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengatakan operasi itu bersifat pre-emptive.