Donetsk Terapkan Status Darurat, Air France Setop Penerbangan ke Ukraina
loading...
A
A
A
DONBASS - Otoritas Republik Rakyat Donetsk (DPR) menyatakan keadaan darurat nasional karena penutupan stasiun pompa dan tidak tersedianya pasokan air minum terpusat.
Kementerian Darurat DPR mengumumkan keputusan itu seiring memanasnya konflik di Donbass, Ukraina timur pada Senin (21/2/2022). Sejumlah maskapai sipil juga telah menghentikan penerbangan ke dan dari Kiev, Ukraina.
Sebelumnya, DPR mengatakan stasiun pompa itu rusak akibat penembakan artileri oleh militer Ukraina.
"Akibat penembakan artileri intensif ... ada sejumlah gangguan dalam operasi normal sistem pendukung kehidupan dalam 24 jam terakhir,” papar pernyataan DPR, dilansir Sputnik.
DPR menambahkan, “Dengan demikian, Republik menyatakan keadaan darurat nasional karena penutupan stasiun pompa pertama di jaringan pipa Donbass Selatan yang mengakibatkan terganggunya pasokan air minum terpusat."
Sementara itu, ketegangan terus meningkat seiring serangan artileri di Donbass.
“Maskapai penerbangan Prancis Air France telah membatalkan penerbangan terjadwal ke dan dari Kiev pada 22 Februari karena situasi keamanan di Ukraina,” papar juru bicara Air France Mathieu Guyot.
"Air France terus memantau perkembangan geopolitik di area yang dilayaninya untuk memastikan tingkat keamanan penerbangan tertinggi. Karena situasi di lapangan dan sebagai tindakan pencegahan, penerbangan AF1752 dan AF1753 ke dan dari Kiev pada Selasa, 22 Februari dibatalkan," ungkap juru bicara itu.
Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) pada Senin kembali meminta warga AS meninggalkan Ukraina.
Mereka memperingatkan perjalanan udara komersial dapat dibatasi atas kemungkinan “operasi militer Rusia.”
“Departemen Luar Negeri terus mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Ukraina menggunakan sarana komersial atau pribadi karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia,” papar pernyataan Deplu AS.
Deplu AS menambahkan, “Situasi keamanan di Ukraina terus tidak dapat diprediksi di seluruh negeri dan dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan. Ada kemungkinan besar bahwa setiap operasi militer Rusia akan sangat membatasi perjalanan udara komersial.”
Kementerian Darurat DPR mengumumkan keputusan itu seiring memanasnya konflik di Donbass, Ukraina timur pada Senin (21/2/2022). Sejumlah maskapai sipil juga telah menghentikan penerbangan ke dan dari Kiev, Ukraina.
Sebelumnya, DPR mengatakan stasiun pompa itu rusak akibat penembakan artileri oleh militer Ukraina.
"Akibat penembakan artileri intensif ... ada sejumlah gangguan dalam operasi normal sistem pendukung kehidupan dalam 24 jam terakhir,” papar pernyataan DPR, dilansir Sputnik.
DPR menambahkan, “Dengan demikian, Republik menyatakan keadaan darurat nasional karena penutupan stasiun pompa pertama di jaringan pipa Donbass Selatan yang mengakibatkan terganggunya pasokan air minum terpusat."
Sementara itu, ketegangan terus meningkat seiring serangan artileri di Donbass.
“Maskapai penerbangan Prancis Air France telah membatalkan penerbangan terjadwal ke dan dari Kiev pada 22 Februari karena situasi keamanan di Ukraina,” papar juru bicara Air France Mathieu Guyot.
"Air France terus memantau perkembangan geopolitik di area yang dilayaninya untuk memastikan tingkat keamanan penerbangan tertinggi. Karena situasi di lapangan dan sebagai tindakan pencegahan, penerbangan AF1752 dan AF1753 ke dan dari Kiev pada Selasa, 22 Februari dibatalkan," ungkap juru bicara itu.
Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) pada Senin kembali meminta warga AS meninggalkan Ukraina.
Mereka memperingatkan perjalanan udara komersial dapat dibatasi atas kemungkinan “operasi militer Rusia.”
“Departemen Luar Negeri terus mendesak warga AS untuk segera meninggalkan Ukraina menggunakan sarana komersial atau pribadi karena meningkatnya ancaman aksi militer Rusia,” papar pernyataan Deplu AS.
Deplu AS menambahkan, “Situasi keamanan di Ukraina terus tidak dapat diprediksi di seluruh negeri dan dapat memburuk dengan sedikit pemberitahuan. Ada kemungkinan besar bahwa setiap operasi militer Rusia akan sangat membatasi perjalanan udara komersial.”
(sya)