Singapura Geger, Seorang Kakek 30 Tahun Tinggal di Hutan

Minggu, 20 Februari 2022 - 14:33 WIB
loading...
Singapura Geger, Seorang Kakek 30 Tahun Tinggal di Hutan
Oh Go Seng (79) selama 30 tahun tinggal di hutan Singapura. Foto/BBC
A A A
SINGAPURA - Singapura dikenal sebagai salah satu negara paling urban di dunia, tanpa kekurangan gedung pencakar langit yang berkilauan dan apartemen mewah. Tapi bagi satu orang, itu sangat jauh dari apa yang disebutnya sebagai rumah. Ia pun memilih untuk tinggal di salah satu hutan negara.

Oh Go Seng (79), tanpa disadarinya, telah menghabiskan hidup selama lebih dari 30 tahun di hutan. Kisahnya pun mendadak menjadi viral pada awal bulan ini. Publik di Negeri Singa terhenyak, beberapa orang bertanya mengapa ia tidak mendapatkan bantuan.

Kisah ini dimulai pada Hari Natal ketika Oh dihentikan oleh petugas dan ditemukan berdagang tanpa izin. Dia menjual sayuran dan cabai yang dia tanam, setelah pandemi menyebabkannya kehilangan pekerjaan sebagai penjual bunga di pasar.

Oh yakin dia dilaporkan oleh seorang pelanggan yang tidak puas terkait selisih harga barang dagangannya sebesar S$1 (Rp10.674). Pada saat itu, seorang relawan lewat, dan melihat dia sedang diajak bicara oleh petugas yang telah menyita sayurannya.

Vivian Pan mengatakan dia merasa "marah" atas namanya. "Saya tidak ingin dia pulang dengan tangan kosong hari itu," ujarnya.



"Tapi saya mengerti, dari segi hukum, mereka tidak boleh berjualan di jalan," tambahnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (20/2/2022).

Dia memfilmkan insiden itu dan mempostingnya di Facebook. Video itu pun dengan cepat menjadi viral dan penderitaan Oh akhirnya menjadi perhatian seorang anggota parlemen setempat.

Tapi kemudian anggota parlemen, Liang Eng Hwa, segera menemukan bahwa ada jauh lebih banyak dari cerita Oh. Dia sebenarnya telah hidup tanpa diketahui di hutan selama 30 tahun.

Oh tumbuh bersama keluarganya di Sungei Tengah - kampung atau desa setempat. Namun, pada 1980-an, kampung-kampung ini dirobohkan, untuk membuka jalan bagi gedung-gedung tinggi baru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1541 seconds (0.1#10.140)