Swedia Umumkan Pandemi COVID-19 Berakhir, Ini Alasannya

Jum'at, 11 Februari 2022 - 23:03 WIB
loading...
Swedia Umumkan Pandemi...
Swedia umumkan pandemi COVID-19 telah berakhir di negara itu dengan alasan COVID-19 tak lagi diklasifikasikan sebagai penyakit berbahaya bagi masyarakat. Foto/Stefan Jerrevang/TT News Agency/via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Swedia mengumumkan pandemi COVID-19 telah berakhir. Negara Eropa ini sudah mencabut hampir semua pembatasan terkait pandemi sejak Rabu lalu.

Sebagian besar tes COVID-19 juga sudah dihentikan, bahkan ketika tekanan pada sistem perawatan kesehatan tetap tinggi dan beberapa ilmuwan memohon kesabaran lebih dalam memerangi penyakit itu.

Pemerintah Swedia, yang selama pandemi telah memilih untuk tidak melakukan lockdown demi pendekatan sukarela, mengumumkan pekan lalu akan menghapus pembatasan yang tersisa—secara efektif menyatakan pandemi berakhir—karena vaksin dan varian Omicron yang tidak terlalu parah telah meredam kasus dan kematian yang parah.

"Seperti yang kita ketahui pandemi ini, saya akan mengatakan ini sudah berakhir," kata Menteri Kesehatan Lena Hallengren kepada Dagens Nyheter.



"Ini belum berakhir, tetapi seperti yang kita ketahui dalam hal perubahan dan pembatasan yang cepat," katanya, seraya menambahkan bahwa COVID tidak lagi diklasifikasikan sebagai bahaya bagi masyarakat," ujarnya.

Mulai Rabu, bar dan restoran diizinkan untuk tetap buka setelah pukul 23.00 lagi, dan tanpa batasan jumlah tamu.

Batas kehadiran untuk tempat-tempat dalam ruangan yang lebih besar juga dicabut, seperti penggunaan tiket masuk vaksin.

Namun, rumah sakit Swedia masih merasakan tekanan, dengan sekitar 2.200 orang dengan COVID-19 membutuhkan perawatan di rumah sakit, hampir sama dengan gelombang ketiga pada musim semi 2021.

Karena tes COVID-19 gratis dikurangi awal bulan ini dan secara efektif dihentikan mulai Rabu, tidak ada yang tahu jumlah pasti kasusnya.

“Kita harus memiliki sedikit lebih banyak kesabaran, menunggu setidaknya beberapa minggu lagi. Dan kita cukup kaya untuk terus melakukan tes,” kata Fredrik Elgh, profesor virologi di Universitas Umea dan salah satu pengkritik paling gigih kebijakan larangan lockdown Swedia, kepada Reuters, yang dilansir Jumat (11/2/2022).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)