Guru Cantik Ini Diadili karena Berhubungan Seks dengan Siswanya

Rabu, 09 Februari 2022 - 12:13 WIB
loading...
Guru Cantik Ini Diadili karena Berhubungan Seks dengan Siswanya
Hannah Harris (23), asisten pengajar di sebuah sekolah di Inggris yang diadili karena berhubungan seks dengan siswanya yang berusia 14 tahun. Foto/Facebook via The Sun
A A A
LONDON - Seorang guru perempuan di sebuah sekolah di Inggris diadili atas tuduhan melakukan pelecehan seksual pada siswanya. Guru berparas cantik ini berhubungan seks dengan muridnya yang saat kejadian masih berusia 14 tahun.

Skandal asusila ini terjadi pada Desember 2019 dan Januari 2020. Guru bernama Hannah Harris (23) tersebut tak lagi menjadi pengajar setelah skandal terbongkar.

Salah satu skandal guru dan siswa itu terjadi di sebuah tempat parkir supermarket di Hertfordshire.

Dalam pengadilan hari Senin, Harris menangis ketika dinyatakan bersalah. Vonisnya dijadwalkan akan dijatuhkan hakim pada 9 Maret 2022.

Ayah terdakwa, Jason, membela putrinya. Menurut Jason, putrinya bekerja di sebuah sekolah di Hoddesdon, Hertfordshire, mulai 2018 hanya untuk membantu orang lain.



Terdakwa terlibat aktivitas seksual dengan seorang anak di bawah umur setelah dia menyamar sebagai ibu dari pacar bocah tersebut untuk menyembunyikan hubungan mereka.

Jason menyatakan keluarga siap mengajukan banding.

“Kami sepenuhnya mendukungnya,” katanya kepada The Sun di rumahnya di Bedfordshire, yang dilansir Rabu (9/2/2022).

“Kami tidak menyerah pada itu [vonis bersalah]. Saya tidak percaya apa yang keluar di pengadilan. Kami sedang berbicara dengan pengacaranya saat ini tentang banding. Dia seharusnya tidak melakukan pekerjaan itu," ujarnya, merujuk pada pekerjaan putrinya sebagai asisten pengajar.

“Dia terlalu muda. Dia melakukan pekerjaan itu karena dia ingin membantu orang, itulah yang dia lakukan, dia membantu orang. Dia sangat, sangat baik hati. Siapa pun yang pernah bekerja untuknya sebelumnya dan masih bekerja untuk saat ini sangat memujinya. Dan dia masih bekerja sampai sekarang.”

Menurut pengadilan, Harris dinyatakan bersalah karena berhubungan seks dengan anak laki-laki di bawah umur di tempat parkir Wilko.

Dia telah berpose sebagai ibu dari pacar fiksi korban—yang dia beri nama "Kayla"—dan berbicara dengan orang tua korban tentang hubungan mereka.

Dia mengaku kepada orang tua korban sebagai Olivia dan dia tinggal di Baldock, Hertfordshire.

Dalam satu pesan teks Harris menulis, “Sepertinya Kayla dan (anak laki-laki itu) baik-baik saja, jadi saya senang untuk mengantar mereka berkeliling.”

Harris tertangkap basah pada Januari 2020 ketika kakak laki-laki dari bocah itu mengetahui skandal mereka.

Bocah itu mengakui bahwa "Olivia" dan "Kayla" adalah fiksi.

Harris, asal Henlow, Bedfordshire, membantah empat tuduhan aktivitas seksual dengan seorang anak di bawah umur pada Desember 2019 dan Januari 2020.

Dia dinyatakan tidak bersalah atas tiga dari empat dakwaan. Dia hanya dinyatakan bersalah atas satu dakwaan.

Menurut laporan media lokal, terdakwa dan korban diduga terlibat aktivitas seksual dua kali.

Jaksa Simon Wilshire mengatakan kepada pengadilan St Albans, “Kedua orang tua percaya bahwa mereka telah berbicara dengan Olivia di telepon dan ibunya telah bertukar pesan."

“Nama Kayla dan Olivia adalah fiksi untuk menyembunyikan fakta bahwa mereka bertemu. Orang tua [korban] sebenarnya berbicara dengan Harris karena itu adalah nomor yang mereka berikan untuk Olivia," ujarnya.

Wilshire menambahkan, “Ketika orang tua [korban] menjadi sadar, mereka menyadari bahwa mereka tanpa disadari telah memfasilitasi kontak. Mereka telah ditipu oleh bocah itu."

“Sebagai asisten pengajar di sekolahnya, dia (Harris) akan mengetahui usianya—aktivitas seperti itu adalah pelanggaran pidana terlepas dari apakah dia percaya dirinya [korban] sebagai pihak yang bersedia," paparnya.

Harris pertama kali bekerja pada tahun 2018 di departemen IT di sekolah tersebut dan pindah menjadi asisten pengajar pada tahun 2019.

Saat diinterogasi oleh polisi, dia mengeklaim kontak pertama dimulai ketika korban mengiriminya pesan Instagram.

Dia mengaku membalas pesan itu dan komunikasi berlanjut sampai dia setuju untuk bertemu dengannya di luar jam sekolah.

Pengacara terdakwa, Julia Flanagan, mengatakan kliennya sekarang dalam hubungan yang stabil.

Dia mengatakan ada kekhawatiran tentang kesehatan mentalnya, tetapi dia telah kembali bekerja di bidang IT.

Hakim Caroline Wigin membebaskan Harris, yang menangis di dock, untuk hukuman yang akan dijatuhkan pada 9 Maret. Harris harus mematuhi jam malam antara pukul 19.00 malam hingga 07.00 pagi.

Hakim mengatakan dia juga harus mendaftar sebagai pelanggar seks dan mengatakan kepadanya, "Hukumannya pasti akan menjadi penahanan."
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1459 seconds (0.1#10.140)