Salip Inggris, Kasus Covid-19 India Terparah Keempat di Dunia

Jum'at, 12 Juni 2020 - 22:35 WIB
loading...
Salip Inggris, Kasus Covid-19 India Terparah Keempat di Dunia
Kasus infeksi Covid-19 India terparah keempat di dunia. Foto/National Herald
A A A
NEW DELHI - Kasus infeksi virus Corona India melonjak menyalip jumlah kasus yang tercatat di Inggris , menjadikannya negara dengan kasus Covid-19 keempat tertinggi di dunia.

Berdasarkan data yang yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins pada hari Jumat (12/6/2020), India mencatat kasus infeksi Covid-19 sebanyak 297.535. Sementara Inggris mencatat 292.860. Setelah meluasnya infeksi pada Mei dan Juni, India kini berada di bawah Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Rusia.

Menurut data Our World in Data yang diproduksi oleh University of Oxford dan Global Change Data Lab, negara Asia Selatan itu memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia yaitu 3,78 tes per 1.000 orang, dibandingkan dengan Inggris yang mencapai 53,53 tes per 1.000. Kenyataan ini membuat ahli epidemiologi untuk memperingatkan penghitungan virus India kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

Kegagalan untuk meningkatkan pengujian dan mengidentifikasi hotspot infeksi terlepas dari penguncian nasional yang ketat telah merugikan India, yang berperingkat 154 dari 195 negara dalam akses dan kualitas layanan kesehatan global bahkan sebelum virus.

Menurut data JHU, negara dengan populasi 50% di bawah 25 tahun ini telah mencatat tingkat pemulihan yang lebih tinggi dan kematian yang lebih rendah, peringkatnya di bawah Kanada, seperti disitir dari Bloomberg.

Kekhawatiran akan peningkatan infeksi harian yang lebih tajam meningkat setelah India melonggarkan penguncian nasionalnya pada 8 Juni. Negara yang berpenduduk 1,3 miliar orang ini telah memulai kembali penerbangan antar negara dan membuka kota-kota untuk menopang ekonomi yang tenggelam yang telah membuat bisnis hancur dan jutaan orang miskin.

Ekonomi terbesar ketiga di Asia ini menuju kontraksi setahun penuh pertama dalam lebih dari empat dekade - beberapa orang mengatakan sebanyak 5% - membuat meningkatnya biaya kesehatan virus Corona lebih mengkhawatirkan.

Kasus Covid-19 di seluruh India, terutama di kota-kota besar berjuang dengan kekurangan tempat tidur rumah sakit dan ventilator yang meliputi pusat keuangan Mumbai dan Ibu Kota New Delhi, diperkirakan akan memuncak pada bulan Juli.

Khusus New Delhi mungkin membutuhkan 80.000 tempat tidur tambahan untuk mengelola lonjakan lebih dari setengah juta infeksi pada akhir bulan depan.

Menurut data dari 20 negara yang paling terkena dampak yang disusun oleh Bloomberg, India dan tetangga-tetangganya di Asia Selatan - wilayah yang paling padat penduduknya di dunia - telah melaporkan pertumbuhan tercepat di dunia dalam kasus virus Corona adalam sepekan terakhir. Infeksi telah meningkat 27% di Pakistan, sementara kasus-kasus di Bangladesh meningkat 19% dan 17% di India.

Penyebaran virus semakin cepat di tempat-tempat seperti India dan Brasil ketika hot spot bergeser ke negara-negara berkembang yang tidak memiliki perlengkapan untuk menahan laju penyebarannya. Para ahli kesehatan memperingatkan awal tahun ini akan bahaya yang ditimbulkan oleh virus Corona pada negara-negara berkembang seperti India, yang memiliki lebih sedikit strategi untuk menahan penyebaran penyakit daripada negara-negara kaya.

Sementara itu ketika pandemi mereda di negara-negara Eropa lainnya, Inggris tetap menjadi salah satu negara yang terparah di seluruh dunia, dengan lebih dari 41.000 kematian akibat virus Corona sejauh ini. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan pemerintahnya menghadapi banyak kritik terkait dengan responnya terhadap pandemi. Saat bagian Eropa lainnya membuka perbatasannya, Inggris sebagian besar masih ditutup.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)