Rusia Mulai Operasikan Kapal Selam Tenaga Nuklir Paling Canggih
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal selam tenaga nuklir terbaru dan tercanggih milik Rusia mulai beroperasi pada Jumat (12/6) di tengah ketagangan antara Moskow dan Barat.
Kapal selam bernama Knyaz Vladimir (Pangeran Vladimir) itu dirancang dapat membawa rudal nuklir antarbenua Bulava. Kapal selam itu mulai diserahkan ke Angkatan Laut dalam perayaan Hari Rusia.
Pengumuman itu muncul di tengah perselisihan antara kekuatan Barat terkait Ukraina dan kekhawatiran perlombaan senjata setelah berakhirnya pakta nuklir era Perang Dingin.
Kapal selam klas Borei-A (Boreas) itu diberi nama sama dengan penguasa abad pertengahan Kievan Rus, wilayah di Ukraina tempat asal negara Rusia muncul kemudian.
Upgrade pertama model 955A itu diproduksi dalam klas Borei sebagai salah satu andalan rencana Presiden Vladimir Putin memperbarui armada tempur bertenaga nuklir.
Proyek kapal selam Borei itu dimulai setelah runtuhnya Uni Soviet dan mengalami kekurangan uang dan gagal selama tes rudal Bulava.
Kontrol senjata global yang dibuat selama Perang Dingin untuk mengendalikan Amerika Serikat (AS) dan Rusia itu akan segera berakhir dan dikhawatirkan tak diperpanjang.
Dunia khawatir dengan perlombaan senjata karena Traktat Kekuatan Nuklir Jarak Menengah juga telah berakhir. (Lihat Video: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan Sang Ayah di Palopo)
Pada Agustus tahun lalu, AS keluar dari kesepakatan yagn melarang pengerahan rudal jarak pendek dan menengah karena Washington menuduh Moskow melanggarnya. Rusia menyangkal tuduhan itu.
Traktat kontrol senjata nuklir terakhir antara Rusia dan AS adalah New START yang akan berakhir pada 2021. Traktat itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan oleh dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu. (Infografis: Ongkos Haji Bisa Cair dalam 9 Hari, Berikut Persyaratannya)
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Kapal selam bernama Knyaz Vladimir (Pangeran Vladimir) itu dirancang dapat membawa rudal nuklir antarbenua Bulava. Kapal selam itu mulai diserahkan ke Angkatan Laut dalam perayaan Hari Rusia.
Pengumuman itu muncul di tengah perselisihan antara kekuatan Barat terkait Ukraina dan kekhawatiran perlombaan senjata setelah berakhirnya pakta nuklir era Perang Dingin.
Kapal selam klas Borei-A (Boreas) itu diberi nama sama dengan penguasa abad pertengahan Kievan Rus, wilayah di Ukraina tempat asal negara Rusia muncul kemudian.
Upgrade pertama model 955A itu diproduksi dalam klas Borei sebagai salah satu andalan rencana Presiden Vladimir Putin memperbarui armada tempur bertenaga nuklir.
Proyek kapal selam Borei itu dimulai setelah runtuhnya Uni Soviet dan mengalami kekurangan uang dan gagal selama tes rudal Bulava.
Kontrol senjata global yang dibuat selama Perang Dingin untuk mengendalikan Amerika Serikat (AS) dan Rusia itu akan segera berakhir dan dikhawatirkan tak diperpanjang.
Dunia khawatir dengan perlombaan senjata karena Traktat Kekuatan Nuklir Jarak Menengah juga telah berakhir. (Lihat Video: Warga Duel Lawan Buaya Selamatkan Sang Ayah di Palopo)
Pada Agustus tahun lalu, AS keluar dari kesepakatan yagn melarang pengerahan rudal jarak pendek dan menengah karena Washington menuduh Moskow melanggarnya. Rusia menyangkal tuduhan itu.
Traktat kontrol senjata nuklir terakhir antara Rusia dan AS adalah New START yang akan berakhir pada 2021. Traktat itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan oleh dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu. (Infografis: Ongkos Haji Bisa Cair dalam 9 Hari, Berikut Persyaratannya)
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(sya)