Putra Diktator Marcos Jadi Capres Unggulan Filipina

Senin, 07 Februari 2022 - 15:16 WIB
loading...
A A A
Ferdinand Marcos Sr, dengan Imelda di sisinya, adalah presiden selama hampir dua dekade, memerintah sebagai diktator sebelum dia digulingkan dalam revolusi “people power" pada tahun 1986 yang telah menjadi terkenal di seluruh dunia.

Marcos Sr dan Imelda, yang dikenal dengan koleksi besar karya seni, perhiasan dan sepatunya, dituduh mengumpulkan lebih dari USD10 miliar saat dia menjabat.

Menurut Amnesty International, selama pemerintahannya, 70.000 orang dipenjara, 34.000 orang disiksa, dan 3.240 orang dibunuh.

Lebih dari 11.100 korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) selama rezim Marcos dibayar kompensasi menggunakan jutaan dari rekening bank Marcos di Swiss, bagian dari kekayaan haram keluarga yang dipulihkan oleh pemerintah.

Di antara mereka adalah Loretta Ann Rosales, seorang aktivis politik yang disiksa dan dilecehkan secara seksual selama rezim Marcos dan sekarang menjadi salah satu dari beberapa pengadu yang berusaha menghalangi Marcos Jr dari pemilihan presiden.

“Kami pikir kami telah menyingkirkan keluarga Marcos,” kata Rosales, yang juga mantan ketua Komisi HAM. "Saya ingin dia didiskualifikasi."

Marcos Jr telah mempertanyakan data Amnesty dan menolak narasi lama tentang penindasan dan pemerintah yang gagal dalam pemerintahan ayahnya.

Dia dan keluarganya telah menghindari pertanyaan tentang kekejaman di masa lalu dan malah menggembar-gemborkan apa yang diklaim pendukung mereka sebagai "zaman keemasan".

Marcos Jr telah memuji ayahnya, menyebutnya "idola", sambil mengungkapkan kekaguman atas "gaya kerjanya", kualitasnya sebagai pemimpin yang kuat, dan cintanya terhadap orang Filipina. Dia mengeklaim mewarisi sifat-sifat ayahnya tersebut.

“Dia memiliki pemahaman yang sangat jelas tentang apa yang perlu dilakukan dan bagaimana melakukannya, dan saya pikir itu adalah kualitas terbaiknya sebagai seorang pemimpin,” kata Bongbong dalam wawancara YouTube tahun lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0966 seconds (0.1#10.140)