Morsi gagal penuhi agenda 100 hari pertama

Senin, 08 Oktober 2012 - 08:33 WIB
Morsi gagal penuhi agenda 100 hari pertama
Morsi gagal penuhi agenda 100 hari pertama
A A A
Sindonews.com – Presiden Mesir, Mohamed Morsi, mengaku bertanggung jawab penuh atas kegagalan pemerintahannya menjalankan agenda 100 hari pertama. “Sebagian dari program yang disusun tidak terlaksana, saya bertanggung jawab penuh dan pribadi atas kelalaian ini," kata Morsi di televisi nasional Mesir, Minggu (7/10/2012).

Seperti dikutip dari RIA Novosti, ketika terpilih pada akhir Juni lalu, Morsi berjanji untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, kekurangan bahan bakar, mengatasi minimnya bahan pangan, pengadaan sanitasi publik, dan menjamin kekosongan keamanan. Program 100 hari pertama itu sendiri jatuh tempo pada Senin (8/10/2012).

"Tujuh puluh persen dari perbaikan keamanan yang ditargetkan dalam rencana 100 hari telah tercapai. Saya berterima kasih kepada kementerian dalam negeri untuk upaya ini,” kata Morsi. Mengenai kekurangan bahan bakar, Morsi menyatakan, pemerintah Mesir masih mengusut kasus yang menyebabkan hal ini terjadi.

"Dua pejabat di Kementerian Perminyakan yang terlibat dalam penyelundupan BBM ke luar Mesir, tengah diselidiki. Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung," ujarnya. Sedangkan untuk urusan sanitasi, Morsi menyebut hampir setengah dari target yang dicanangkan sudah bisa tercapai.

"Empat puluh persen dari target sanitasi masyarakat telah dicapai. Kami juga berhasil mengeluarkan 600 ribu ton sampah dari Kairo dan Giza, 200 ribu ton dari Alexandria, serta 350 ribu ton dari Governorat,” papar Morsi. Ia meminta warga Mesir untuk menghentikan kebiasaan membuang sampah di jalan.

Soal kemacetan, Morsi berharap warga Mesir bisa lebih menaati peraturan. “Selama 100 hari pertama ini, lebih dari 1,5 juta pengemudi melakukan pelanggaran lalu lintas. Hal ini menambah parah masalah kemacetan yang sudah kronis,” jelasnya.

Morsi disumpah menjadi Presiden pada 30 Juni lalu. Ia adalah Presiden pertama Mesir yang dipilih melalui pemilu sejak era Hosni Mubarak yang digulingkan pada Februari 2011 dalam pemberontakan rakyat.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2978 seconds (0.1#10.140)