Hamas Ungkap Bukti Israel Latih Lumba-lumba Jadi Agen Pembunuh

Kamis, 13 Januari 2022 - 11:26 WIB
loading...
A A A
Video itu termasuk cuplikan dari alat berbentuk kerucut, seperti tali kekang, yang diduga diambil dari lumba mata-mata yang ditangkap.

Tweeting tentang "lumba-lumba Zionis pembunuh" oleh Joe Truzman, analis di kelompok lobi Foundation for Defense of Democracies yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mencatat bahwa Abu Hamza mengungkapkan hewan itu telah ditemukan anggota unit pasukan katak yang dibunuh Israel selama konflik Mei.

Pada Rabu (12/1/2022), akun Twitter resmi Israel yang dikelola “Tim Diplomasi Digital” Kementerian Luar Negeri Israel tampaknya mengolok-olok laporan tersebut dengan memposting serangkaian emoji lumba-lumba, meskipun tidak ada klarifikasi bahwa postingan tersebut merupakan tanggapan atas tuduhan tersebut.

Meski beberapa pengguna media sosial tampaknya menolak klaim Hamas, beberapa pihak seperti analis berita US Naval Institute H.I. Sutton menyatakan, “Laporan tersebut memiliki beberapa kredibilitas karena masuk akal bahwa Israel mungkin memiliki program mamalia laut Angkatan Laut.”

Dalam posting blog, Sutton mengatakan, “Sabuk pengaman itu tampaknya pas dengan hidung lumba-lumba dan mirip dengan yang digunakan oleh program semacam itu di negara lain.”

Dia menambahkan, “Alat itu tampaknya memiliki perangkat seperti pistol tombak yang terpasang yang bisa menjadi cara untuk menandai target atau senjata langsung."

Namun, dia memperingatkan, "Tidak ada bukti yang menegaskan bahwa tali pengikat itu adalah milik Israel, atau bahkan dari lumba-lumba."

Ini bukan pertama kalinya Hamas menuduh Israel menggunakan lumba-lumba terlatih.

Pada Agustus 2015, BBC mengutip laporan Al-Quds yang mengklaim lumba-lumba lain yang ditangkap telah "dilucuti keinginannya" dan diubah menjadi "pembunuh" oleh pasukan Israel.

Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2246 seconds (0.1#10.140)