Kim Jong-un Pemimpin Bodoh, Kata Kerabat Perempuan yang Diculik Korut

Rabu, 10 Juni 2020 - 10:10 WIB
loading...
Kim Jong-un Pemimpin Bodoh, Kata Kerabat Perempuan yang Diculik Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Foto/KCNA via REUTERS
A A A
TOKYO - Seorang anggota keluarga Jepang yang saudarinya diculik intelijen Pyongyang pada 1977 mengecam diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dengan menyebutnya sebagai pemimpin bodoh.

Dia menyerukan agar para korban penculikan yang saat ini berada Korea Utara dipulangkan dengan kondisi selamat.

“Saya pikir (Kim Jong-un) adalah pemimpin yang bodoh,” kata Tetsuya Yokota, yang saudari perempuannya; Megumi Yokota , diculik pada November 1977, seperti dikutip dari UPI, Rabu (10/6/2020).

Tesuya dan saudara kembarnya, Takuya Yokota, telah lama mengadvokasi kepulangan orang-orang Jepang yang diculik dari Korea Utara.

Keduanya berkampanye bersama Ibu mereka, Sakie, dan Ayah mereka, Shigeru—seorang aktivis terkemuka yang meninggal minggu lalu tanpa pernah bersatu kembali dengan putrinya yang diculik. (Baca: Nyatakan Musuh, Korut Putus Seluruh Jalur Komunikasi dengan Korsel )

Megumi berusia 13 tahun ketika dia menghilang dalam perjalanan pulang dari sekolah di Niigata, di barat laut Jepang. Dua dekade kemudian terungkap bahwa rezim Korea Utara berada di balik penculikannya.

Jepang mengklaim bahwa Korea Utara menculik setidaknya 17 orang untuk melatih para agen bahasa dan budaya Jepang untuk memata-matai Korea Selatan.

Korea Utara mengonfirmasi Megumi telah diculik. Namun, sejak itu rezim Korut menuduh Megumi berjuang dari depresi dan meninggal karena bunuh diri pada tahun 1994. Keluarga Megumi tidak pernah bisa menerima klaim itu.

"Ayah sangat menghargai saudari kita," kata Takuya. "Tak tertahankan untuk memikirkan betapa dia ingin bertemu dengannya."

Keluarga itu pada Selasa kembali menyerukan Korea Utara untuk mengembalikan orang-orang Jepang yang diculik kepada keluarga mereka, dengan mengatakan; "Ada orang tua, yang kesehatannya tidak baik."

"Kami berharap ada hasil konkret untuk mencegah hal yang sama terjadi lagi," kata Tetsuya.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2962 seconds (0.1#10.140)