Seorang Tentara Ukraina Tewas Saat Bentrok dengan Separatis Pro-Moskow
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina menyatakan pada Sabtu (1/1/2022), bahwa salah satu tentara mereka tewas dalam pertempuran dengan separatis pro-Moskow. Hal ini kian meningkatkan ketegangan antara Ukraina dan Rusia .
"Seorang prajurit Pasukan Gabungan terluka parah," kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan pada kantor berita AFP, seperti dikutip dari i24News. Laporan itu menambahkan bahwa separatis telah melancarkan tiga serangan dalam waktu 24 jam, menggunakan peluncur granat dan senjata ringan.
Militer Ukraina tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana tentara itu terbunuh. Ketegangan dengan Moskow telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan Rusia mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah kembali memperingatkan Rusia soal setiap serangan di negara itu. Presiden AS, Joe Biden telah mengeluarkan peringatan kedua kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Biden sendiri dijadwalkan akan berbicara dengan timpalannya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Minggu (2/1/2022). Dalam pidato Malam Tahun Barunya, Zelensky mengatakan mengakhiri perang di timur tetap menjadi "tujuan utamanya."
Pada 22 Desember, pemantau internasional mengatakan Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk memulihkan gencatan senjata. Namun, pada hari berikutnya Kiev dan separatis saling menuduh pelanggaran baru.
Kematian tentara pada hari Sabtu adalah yang pertama sejak gencatan senjata disepakati. Semua gencatan senjata sebelumnya – termasuk gencatan senjata sebelumnya yang disepakati pada Juli 2020 – hancur.
Kiev telah memerangi pemberontakan pro-Moskow di dua wilayah memisahkan diri yang berbatasan dengan Rusia sejak 2014, ketika Kremlin mencaplok semenanjung Krimea Ukraina. Konflik di Ukraina timur sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
"Seorang prajurit Pasukan Gabungan terluka parah," kata militer Ukraina dalam sebuah pernyataan pada kantor berita AFP, seperti dikutip dari i24News. Laporan itu menambahkan bahwa separatis telah melancarkan tiga serangan dalam waktu 24 jam, menggunakan peluncur granat dan senjata ringan.
Militer Ukraina tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana tentara itu terbunuh. Ketegangan dengan Moskow telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, dengan Rusia mengerahkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) telah kembali memperingatkan Rusia soal setiap serangan di negara itu. Presiden AS, Joe Biden telah mengeluarkan peringatan kedua kepada Presiden Rusia Vladimir Putin mengenai invasi Rusia ke Ukraina.
Biden sendiri dijadwalkan akan berbicara dengan timpalannya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky pada Minggu (2/1/2022). Dalam pidato Malam Tahun Barunya, Zelensky mengatakan mengakhiri perang di timur tetap menjadi "tujuan utamanya."
Pada 22 Desember, pemantau internasional mengatakan Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk memulihkan gencatan senjata. Namun, pada hari berikutnya Kiev dan separatis saling menuduh pelanggaran baru.
Kematian tentara pada hari Sabtu adalah yang pertama sejak gencatan senjata disepakati. Semua gencatan senjata sebelumnya – termasuk gencatan senjata sebelumnya yang disepakati pada Juli 2020 – hancur.
Kiev telah memerangi pemberontakan pro-Moskow di dua wilayah memisahkan diri yang berbatasan dengan Rusia sejak 2014, ketika Kremlin mencaplok semenanjung Krimea Ukraina. Konflik di Ukraina timur sejauh ini telah menewaskan lebih dari 13.000 orang.
(esn)