Militer Israel Luncurkan Skenario Serang Iran, Tapi Meragukan Hasilnya
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah meningkatkan kekhawatiran seputar program nuklir Iran , menegaskan kembali bahwa Tel Aviv tidak akan membiarkan Teheran menjadi negara nuklir. Israel bahkan tidak menutup kemungkinan melancarkan serangan militer terhadap Iran guna memastikan hal tersebut.
Pernyataan itu muncul saat pembicaraan Wina untuk kemungkinan menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) memasuki putaran kedelapan awal pekan ini.
Seiring dengan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mempresentasikan kepada pemerintah negaratersebut beberapa skenario kemungkinan serangan terhadap target Iran . Meski begitu, IDF menggarisbawahi bahwa sulit untuk menilai kemungkinan hasil dari serangan tersebut atau dampaknya terhadap program nuklir Teheran, seperti dilaporkan media Israel Haaretz.
Menurut laporan itu, IDF menerima anggaran tambahan sekitar USD2,9 miliar untuk memperkuat persenjataannya dengan senjata canggih, meningkatkan bank target militer, dan melakukan latihan. Semua ini sebagai persiapan untuk kemungkinan menyerang Iran.
"Pejabat militer menegaskan bahwa mereka "siap untuk menyerang Iran" segera setelah pemerintah memberi lampu hijau untuk langkah tersebut," menurut Haaretz seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (30/12/2021).
Di antara kemungkinan konsekuensi dari serangan itu, IDF memprediksi putaran pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon atau Hamas di Jalur Gaza.
Namun, menurut penilaian IDF yang dilaporkan, Iran secara signifikan telah meningkatkan sistem pertahanan udaranya bersama dengan persenjataan misilnya.
“Iran juga telah berhasil meningkatkan persenjataan rudal jarak jauh mereka secara signifikan, yang dapat dengan mudah mengenai titik mana pun di Israel," laporan itu mencatat.
Laporan itu juga menambahkan bahwa perkembangan tersebut telah mendorong investasi tambahan dalam sistem pertahanan udara di Israel.
Pernyataan itu muncul saat pembicaraan Wina untuk kemungkinan menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) memasuki putaran kedelapan awal pekan ini.
Seiring dengan itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mempresentasikan kepada pemerintah negaratersebut beberapa skenario kemungkinan serangan terhadap target Iran . Meski begitu, IDF menggarisbawahi bahwa sulit untuk menilai kemungkinan hasil dari serangan tersebut atau dampaknya terhadap program nuklir Teheran, seperti dilaporkan media Israel Haaretz.
Menurut laporan itu, IDF menerima anggaran tambahan sekitar USD2,9 miliar untuk memperkuat persenjataannya dengan senjata canggih, meningkatkan bank target militer, dan melakukan latihan. Semua ini sebagai persiapan untuk kemungkinan menyerang Iran.
"Pejabat militer menegaskan bahwa mereka "siap untuk menyerang Iran" segera setelah pemerintah memberi lampu hijau untuk langkah tersebut," menurut Haaretz seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (30/12/2021).
Di antara kemungkinan konsekuensi dari serangan itu, IDF memprediksi putaran pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon atau Hamas di Jalur Gaza.
Namun, menurut penilaian IDF yang dilaporkan, Iran secara signifikan telah meningkatkan sistem pertahanan udaranya bersama dengan persenjataan misilnya.
“Iran juga telah berhasil meningkatkan persenjataan rudal jarak jauh mereka secara signifikan, yang dapat dengan mudah mengenai titik mana pun di Israel," laporan itu mencatat.
Laporan itu juga menambahkan bahwa perkembangan tersebut telah mendorong investasi tambahan dalam sistem pertahanan udara di Israel.