Sembunyikan Hubungannya dengan China, Profesor Harvard Dinyatakan Bersalah

Rabu, 22 Desember 2021 - 16:26 WIB
loading...
Sembunyikan Hubungannya...
Profesor Universitas Harvard, Charles Lieber dituduh menyembunyikan hubungannya dengan China. FOTO/Reuters
A A A
BOSTON - Seorang profesor Universitas Harvard , Charles Lieber (62), yang dituduh menyembunyikan hubungannya dengan program rekrutmen yang dikelola China , dinyatakan bersalah oleh Juri Federel Amerika Serikat (AS). Putusan itu dikeluarkan juri setelah lima hari kesaksian di Pengadilan Federal Boston.

Juri Federal di Boston menyatakan, Lieber, seorang ilmuwan terkenal dan mantan Ketua Departemen kimia Harvard, bersalah karena membuat pernyataan palsu kepada pihak berwenang, mengajukan pengembalian pajak palsu, dan gagal melaporkan rekening bank China.

Baca: Soal Virus Corona, Profesor Harvard Tak Bermaksud Menghina Indonesia

Jaksa mengatakan, bahwa Lieber dalam usahanya untuk mendapatkan Hadiah Nobel, pada tahun 2011 setuju untuk menjadi "ilmuwan strategis" di Universitas Teknologi Wuhan di China. Posisi itu membuatnya berpartisipasi dalam upaya rekrutmen China yang disebut Program Seribu Talenta.

Jaksa mengatakan China menggunakan program itu untuk merekrut peneliti asing untuk berbagi pengetahuan mereka dengan negara tersebut. Partisipasi bukanlah kejahatan, tetapi jaksa berpendapat Lieber secara ilegal berbohong kepada pihak berwenang tentang keterlibatannya.

Pengacara Lieber, Marc Mukasey telah membantah bahwa jaksa telah "menghancurkan" bukti untuk membuktikan kesalahan Lieber. Sang pengacara juga menuding jaksa tidak memiliki dokumen kunci untuk mendukung klaim mereka dan terlalu bergantung pada wawancara FBI yang "bingung" dengan ilmuwan setelah penangkapannya.

Baca: Profesor Harvard Yakin Vaksin Covid-19 Tersedia Tahun Depan

Lieber, yang sedang berjuang melawan kanker, duduk tanpa emosi saat putusan diumumkan setelah hampir tiga jam pertimbangan juri dan persidangan enam hari. "Kami menghormati putusan itu dan akan terus berjuang," kata Mukasey.

Lieber didakwa pada Januari 2020 sebagai bagian dari "Inisiatif China" oleh Departemen Kehakiman AS, yang melakukan penyelidikan selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump untuk melawan dugaan spionase ekonomi dan pencurian penelitian China. Pemerintahan Presiden Joe Biden melanjutkan inisiatif tersebut, meskipun Departemen Kehakiman mengatakan sedang meninjau pendekatannya.

Para kritikus berpendapat inisiatif tersebut merugikan penelitian akademis, membuat profil rasial peneliti China dan meneror beberapa ilmuwan. Jaksa mengatakan, Lieber berbohong tentang perannya dalam program rekrutmen sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Departemen Pertahanan AS dan Institut Kesehatan Nasional AS, yang telah memberinya hibah penelitian sebesar USD15 juta.

Baca: Profesor Harvard Sebut Alien 'Kunjungi' Bumi pada 2017

Selama wawancara dengan agen FBI setelah penangkapannya, Lieber mengatakan dia "lebih muda dan bodoh" ketika dia bergabung dengan Universitas Wuhan dan percaya kolaborasinya akan meningkatkan pengakuannya.

Universitas itu setuju untuk membayarnya hingga USD50.000 per bulan ditambah USD158.000 untuk biaya hidup, dan menerima setengah gajinya dalam bentuk tunai dan setengah lagi dalam bentuk deposito ke rekening bank China, kata jaksa.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Dipantau Kim Jong-un,...
Dipantau Kim Jong-un, Korea Utara Gelar Latihan Serangan Balik Nuklir
AS Akan Bikin Bom Nuklir...
AS Akan Bikin Bom Nuklir Baru Bernama B61-13, Kekuatannya 24 Kali Lipat Bom Hiroshima
Aktivitas Sektor Jasa...
Aktivitas Sektor Jasa China Menurun di Tengah Tekanan Tarif AS
Xi Jinping dan Putin...
Xi Jinping dan Putin Bertemu, China Perkuat Dukungan Ekonomi ke Rusia
Pakistan Lancarkan Operasi...
Pakistan Lancarkan Operasi Militer ke India, Serang Tiga Pangkalan Udara
Arti Bunyan Marsoos,...
Arti Bunyan Marsoos, Nama Operasi Militer Pakistan ke India yang Diambil dari Alquran
Rekomendasi
Update, Sore Ini Jalur...
Update, Sore Ini Jalur Puncak Bogor Kembali Normal Dua Arah
Kisah Perjalanan Kehidupan,...
Kisah Perjalanan Kehidupan, dari Satu Sel Menuju Bentuk Kompleks: Zigot dan Embrio, Mana yang Lebih Dulu?
Apakah bisa Gadai Motor...
Apakah bisa Gadai Motor Tanpa BPKB?
Berita Terkini
Pakistan Tangkap Pilot...
Pakistan Tangkap Pilot Perempuan Pertama India setelah Pesawatnya Ditembak
Pakistan Klaim Tak Ada...
Pakistan Klaim Tak Ada Opsi Perang Nuklir dengan India, Ini Alasannya
Pakistan Hancurkan Sistem...
Pakistan Hancurkan Sistem Pertahanan S-400 Senilai Rp24,7 Triliun Milik India
Militer India Akui Kerugian...
Militer India Akui Kerugian Besar Akibat Serangan Pakistan
Menlu Pakistan: Kita...
Menlu Pakistan: Kita Sudah Bersabar, Defensif dan Tidak Provokatif
Nama Operasi Bunyan...
Nama Operasi Bunyan Marsoos Terinspirasi dari Alquran Surat As-Shaff Ayat 4
Infografis
J-36 China Diklaim Bisa...
J-36 China Diklaim Bisa Pecundangi Pesawat Pengebom B-21 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved