Banjir Malaysia Tewaskan 7 Orang, 50 Ribu Warga Mengungsi
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Lebih dari 50.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan sedikitnya tujuh orang tewas ketika Malaysia menghadapi beberapa banjir terburuk selama bertahun-tahun. Tujuh korban tewas dilaporkan terjadi di Selangor, menurut petugas pemadam kebakaran dan penyelamatan yang dikutip di surat kabar The Star, Senin (20/12/2021).
Kepala Polisi Shah Alam, Asisten Komisaris Baharudin Mat Taib mengatakan, tiga orang tewas ditemukan di Taman Sri Muda, Shah Alam, pada Senin. Dua di antaranya diyakini warga setempat, sedangkan jenazah ketiga belum diketahui identitasnya, lapor Sinar Harian.
Baharudin sebelumnya mengatakan, bahwa mayat ditemukan oleh anggota masyarakat di dekat kondominium Alam Idaman di Shah Alam, Selangor, setelah permukaan air mulai surut sekitar pukul 19:50 pada hari Minggu.
“Segera setelah diberitahu tentang panggilan darurat yang melibatkan tubuh seorang pria berusia 30-an, personel segera dikirim ke tempat kejadian. Almarhum diyakini telah tenggelam," katanya, seperti dikutip dari Malay Mail.
Kantor berita Malaysia, Bernama melaporkan, bahwa pria tak dikenal itu adalah warga kondominium Residensi Hijauan dan kasusnya telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak. Kematian lainnya terjadi di Kuantan, Pahang. Jenazah pria 34 tahun ditemukan di Kampung Cempaka pada pukul 07.15, Senin.
Baca Juga: Malaysia Dilanda Banjir, Kuala Lumpur, Selangor dan Putrajaya Terendam
Sementara itu, 8 orang dilaporkan hilang di Bentong, Pahang. Mereka diduga hanyut terbawa arus banjir. Dengan munculnya laporan orang lain hilang, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Wakil Direktur Operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pahang, Ismail Abdul Ghani seperti menyatakan, tiga orang, termasuk seorang anak berusia enam tahun, dilaporkan hilang dalam insiden gelombang air di sebuah vila, sementara lima lainnya hilang di Telemong.
Hujan deras yang melanda pantai barat Semenanjung Malaysia mulai Jumat malam telah digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam 100 tahun".
Kepala Polisi Shah Alam, Asisten Komisaris Baharudin Mat Taib mengatakan, tiga orang tewas ditemukan di Taman Sri Muda, Shah Alam, pada Senin. Dua di antaranya diyakini warga setempat, sedangkan jenazah ketiga belum diketahui identitasnya, lapor Sinar Harian.
Baharudin sebelumnya mengatakan, bahwa mayat ditemukan oleh anggota masyarakat di dekat kondominium Alam Idaman di Shah Alam, Selangor, setelah permukaan air mulai surut sekitar pukul 19:50 pada hari Minggu.
“Segera setelah diberitahu tentang panggilan darurat yang melibatkan tubuh seorang pria berusia 30-an, personel segera dikirim ke tempat kejadian. Almarhum diyakini telah tenggelam," katanya, seperti dikutip dari Malay Mail.
Kantor berita Malaysia, Bernama melaporkan, bahwa pria tak dikenal itu adalah warga kondominium Residensi Hijauan dan kasusnya telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak. Kematian lainnya terjadi di Kuantan, Pahang. Jenazah pria 34 tahun ditemukan di Kampung Cempaka pada pukul 07.15, Senin.
Baca Juga: Malaysia Dilanda Banjir, Kuala Lumpur, Selangor dan Putrajaya Terendam
Sementara itu, 8 orang dilaporkan hilang di Bentong, Pahang. Mereka diduga hanyut terbawa arus banjir. Dengan munculnya laporan orang lain hilang, jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Wakil Direktur Operasi Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Pahang, Ismail Abdul Ghani seperti menyatakan, tiga orang, termasuk seorang anak berusia enam tahun, dilaporkan hilang dalam insiden gelombang air di sebuah vila, sementara lima lainnya hilang di Telemong.
Hujan deras yang melanda pantai barat Semenanjung Malaysia mulai Jumat malam telah digambarkan sebagai peristiwa "sekali dalam 100 tahun".