Eks Bos CIA Desak Biden Pulihkan Ketakutan Iran Akan Serangan AS

Minggu, 19 Desember 2021 - 02:55 WIB
loading...
Eks Bos CIA Desak Biden...
Para mantan pejabat AS mendesak Presiden Joe Biden untuk memulihkan ketakutan Iran bahwa kebuntuan perundingan nuklirnya akan memicu serangan militer AS. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Dua mantan direktur CIA dan beberapa mantan pejabat Amerika Serikat (AS) mendesak Presiden Joe Biden untuk memulihkan ketakutan Iran akan serangan militer terkait program nuklirnya. Desakan mereka ditulis dalam sebuah surat.

“Diplomasi tampaknya bergerak mundur,” bunyi surat yang diterbitkan hari Jumat yang dilansir Al Arabiya, Sabtu (18/12/2021).



Surat itu diterbitkaan pada hari yang sama ketika Eropa menyuarakan frustrasi dengan permintaan Teheran untuk menunda pembicaraan mengenai kesepakatan nuklir 2015 yang sekarang sudah tidak berlaku.

Sementara menyuarakan dukungan mereka untuk preferensi pemerintahan Biden menggunakan diplomasi untuk memastikan bahwa program nuklir Iran tetap untuk tujuan sipil, para mantan pejabat AS mengatakan tantangan untuk mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir telah mencapai “momen kritis.”

“Oleh karena itu, demi upaya diplomatik kami untuk menyelesaikan krisis ini, kami percaya sangat penting untuk memulihkan ketakutan Iran bahwa jalur nuklirnya saat ini akan memicu penggunaan kekuatan terhadapnya oleh Amerika Serikat,” lanjut surat yang ditandatangani oleh dua mantan bos CIA; Leon Panetta dan David Petraeus.

Panetta adalah mantan menteri pertahanan dan mantan direktur CIA. Sedangkan Petraeus adalah mantan kepala Komando Pusat AS (CENTCOM) dan juga mantan direktur CIA.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan Michele Flournoy, seorang pejabat tinggi dalam pemerintahan Barack Obama, juga mendukung surat itu seperti yang dilakukan mantan Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR, Howard Berman.

Pembicaraan menemui jalan buntu pada hari Jumat setelah Iran menghentikan diskusi yang sedang berlangsung di Wina selama berbulan-bulan setelah Teheran memilih presiden baru.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
Deplu AS Setujui Penjualan...
Deplu AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 Triliun untuk F-16 ke Ukraina
AS Menuntut Perundingan...
AS Menuntut Perundingan Langsung Rusia-Ukraina Tanpa Mediator
AS Mulai Bagikan Info...
AS Mulai Bagikan Info Intel Ruang Angkasa Sensitif China dan Rusia pada Five Eyes
Trump Tegaskan AS Memenangkan...
Trump Tegaskan AS Memenangkan 2 Perang Dunia
Siapa Scott Bessent,...
Siapa Scott Bessent, Menkeu Gay AS yang Resmikan Penjualan Logam Jarang Ukraina ke AS?
26 Kali Tusuk Bocah...
26 Kali Tusuk Bocah Palestina-Amerika hingga Tewas, Pria Ini Dihukum 53 Tahun Penjara
4 Negara yang Bantu...
4 Negara yang Bantu Padamkan Kebakaran Israel, Ada Italia
Rekomendasi
Cara Masuk Opsi Pengembang...
Cara Masuk Opsi Pengembang di HP vivo, Gampang Banget!
Khofifah Pacu Koperasi...
Khofifah Pacu Koperasi Tumbuh Pesat, Dekopinwil Optimistis Ekonomi Rakyat Jatim Menguat
Serapan Beras Bulog...
Serapan Beras Bulog April Capai 1,3 Juta Ton, Kalahkan Serapan Tahunan Tujuh Tahun Terakhir
Berita Terkini
Trump: AS Menang dalam...
Trump: AS Menang dalam 2 Perang Dunia
28 menit yang lalu
4 Alasan Pangeran Harry...
4 Alasan Pangeran Harry Ingin Rekonsiliasi dengan Raja Charles
2 jam yang lalu
AS Jual Rudal AMRAAM...
AS Jual Rudal AMRAAM ke Arab Saudi Senilai Rp57,6 Triliun
2 jam yang lalu
Pemilu Australia Digelar...
Pemilu Australia Digelar dalam Bayang-bayang Kebijakan Donald Trump
3 jam yang lalu
Pemilu Singapura seperti...
Pemilu Singapura seperti Sandiwara, Hanya Melanggengkan Kekuasaan PAP
5 jam yang lalu
Setelah Tempuh 8.000...
Setelah Tempuh 8.000 Km, Jemaah Haji Berkuda dari Spanyol Tiba di Arab Saudi
5 jam yang lalu
Infografis
Mel Gibson Serukan Pemerintah...
Mel Gibson Serukan Pemerintah AS Bongkar Kebenaran Serangan 9/11
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved