Pentagon: China Kemungkinan Tengah Mempersiapkan Invasi ke Taiwan

Kamis, 09 Desember 2021 - 18:56 WIB
loading...
Pentagon: China Kemungkinan...
Pentagon menyatakan China kemungkinan tengah mempersiapkan invasi ke Taiwan. Foto/Ilustrasi/The Telegraph
A A A
WASHINGTON - Mempertahankan Taiwan dari invasi China telah menjadi tugas mendesak dan prioritas bagi militer Amerika Serikat (AS). Hal itu dikatakan oleh seorang pejabat senior Pentagon kepada anggota parlemen, mengklaim Beijing memiliki rencana untuk secara paksa "menyatukan" pulau itu di bawah kekuasaan China daratan.

Berbicara pada sidang Hubungan Luar Negeri Senat, Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner membunyikan alarm atas keselamatan Taiwan. Ia bersikeras bahwa Washington harus membantunya untuk melawan ancaman nyata dan berbahaya dari China.

“Memperkuat pertahanan Taiwan adalah tugas yang mendesak,” katanya.

“Kami memodernisasi kemampuan kami, memperbarui postur pasukan AS, dan mengembangkan konsep operasional baru,” imbuhnya.



"Militer China kemungkinan sedang mempersiapkan kemungkinan untuk menyatukan Taiwan dengan RRC secara paksa, sambil secara bersamaan berusaha untuk mencegah, menunda, atau menolak intervensi pihak ketiga atas nama Taiwan," ia menambahkan, menggunakan akronim dari nama resmi China Republik Rakyat China seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (9/12/2021).

Meskipun pejabat itu tidak memberikan bukti invasi China yang akan segera terjadi, dia tetap mengatakan mempertahankan pulau itu harus menjadi prioritas mutlak bagi militer AS.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, telah menunjuk operasi baru-baru ini oleh kapal perang China di dekat Taiwan, menganggap mereka "latihan" untuk sebuah serangan.

Seruan untuk meningkatkan pertahanan Taiwan datang ketika pemerintahan Joe Biden melanjutkan sejumlah kebijakan lama yang dianggap bermusuhan oleh Beijing, termasuk transit berulang di Selat Taiwan dengan kapal perang Amerika, serta penjualan senjata ke Taipei.



Sementara Biden belum menyamai banyaknya jumlah senjata yang ditransfer oleh pendahulunya ke pulau itu, Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kesepakatan USD750 juta atau sekitar Rp10 triliun untuk peralatan artileri dan perlengkapan panduan bom awal tahun ini, yang memicu keberatan dari China.

Sejak 2009, Washington telah menyerahkan lebih dari USD32 miliar senjata ke Taiwan dan terus terlibat dengan pejabat militer Taiwan.

Komentar Ratner adalah terbaru dari seorang pejabat AS yang menuduh Beijing berencana untuk menyerang pulau itu. Kembali pada bulan Mei, kandidat Biden untuk mengepalai Pasukan Khusus AS, Christopher Maier, melangkah lebih jauh untuk mendesak Pentagon untuk melatih gerilyawan Taiwan guna melawan pendaratan amfibi oleh Beijing, menunjukkan kemajuan militer China bisa jadi sebuah kemungkinan.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
38 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan,...
HGU 100 Tahun Dipermasalahkan, UU IKN Digugat Warga Dayak ke MK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved