Iran: Pembicaraan Perjanjian Nuklir di Wina Tanpa Kemajuan Signifikan

Minggu, 05 Desember 2021 - 02:00 WIB
loading...
Iran: Pembicaraan Perjanjian...
Perundingan nuklir Iran di Wina. FOTO/Anadolu Agency
A A A
WINA - Putaran terakhir pembicaraan tentang program nuklir Iran yang dilakukan antara Iran dan kekuatan internasional berakhir "tanpa kemajuan yang signifikan". Hal itu diungkapkan Kepala perunding Iran, Ali Bagheri Kani dalam konferensi pers setelah pertemuan:

"Ditekankan bahwa proposal Iran tentang masalah pencabutan sanksi ilegal dan kewajiban nuklir ada di atas meja. Oleh karena itu, pihak lain memanfaatkan kesempatan untuk melanjutkan pembicaraan di Wina minggu depan setelah berkonsultasi dengan ibu kota mereka," kata Bagheri, seperti dikutip dari Middle East Monitor, Sabtu (4/12/2021).



Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menganggap suasana selama negosiasi Wina "positif, tetapi lambat". Namun, menurut Presiden Prancis Emmanuel Macron, putaran terakhir pembicaraan di Wina telah "gagal".

Pada awal pekan kemarin, babak baru negosiasi antara Iran dan kekuatan internasional diluncurkan di Wina, setelah jeda lima bulan. Pada hari Kamis, delegasi Iran mempresentasikan proposalnya setelah empat hari pertimbangan yang intens dan menegangkan.

Dalam pernyataan sehari sebelum negosiasi, Kani mengumumkan: "Tujuan pertama Teheran dalam negosiasi adalah untuk menghapus semua sanksi yang dikenakan padanya." Dia mencatat bahwa negaranya: "Siap untuk berdialog atas dasar memperoleh jaminan nyata," menurut Kantor Berita Iran Mehr.



Enam putaran pembicaraan diadakan antara Iran dan kekuatan internasional utama di Wina antara April dan Juni, dalam upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir.

Negosiasi yang diadakan di bawah naungan UE bertujuan untuk mengembalikan AS ke kesepakatan yang ditarik oleh pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Pemerintah memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Iran untuk mendorongnya mematuhi komitmen internasionalnya yang berkaitan dengan program nuklir.

Teheran bersikeras pada pencabutan sanksi AS sebelum kembali ke komitmen nuklirnya, yang ditinggalkannya selama beberapa tahun terakhir, segera setelah Washington menarik diri dari kesepakatan yang dicapai selama pertemuan Wina pada 14 Juli 2015.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1783 seconds (0.1#10.140)