Korut Kecam Pakta AUKUS, Sebut Bawa Dunia Lebih Dekat ke Perang Nuklir

Selasa, 30 November 2021 - 15:13 WIB
loading...
Korut Kecam Pakta AUKUS,...
Kim Jong-un, pemimpin Korea Utara. Pemerintah Korea Utara kecam pakta AUKUS yang mereka sebut membawa dunia lebih dekat ke perang nuklir. Foto/KCTV
A A A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengecam pembentukan pakta keamanan Inggris, Amerika Serikat dan Australia ( AUKUS ). Pemerintah yang dipimpin Kim Jong-un itu menyebut pakta AUKUS justru membawa dunia lebih dekat ke perang nuklir.

Pakta yang diteken September lalu oleh ketiga negara dimaksudkan untuk menyediakan teknologi yang memungkinkan Australia membangun setidaknya delapan kapal selam bertenaga nuklir.



Pembentukan pakta tersebut telah menyebabkan ketegangan regional dengan Korea Utara yang sekarang mengatakan bahwa kemitraan itu adalah "alat perang" dan itu menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dunia.

"(Kekhawatiran) datang dari fakta bahwa platform keamanan berencana untuk mentransfer ke Australia teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir dari AS yang merupakan negara perang dan invasi terbesar di dunia," kata pemerintah Korut di situs web kementerian luar negerinya, seperti dikutip The Mirror, Selasa (30/11/2021).

Kemitraan itu merupakan langkah kontroversial yang membuat marah Prancis karena menggagalkan kesepakatan multi miliar poundsterling yang telah ditandatangani dengan Australia.

Aliansi AUKUS juga telah dikritik oleh kekuatan rival di Laut China Selatan karena secara luas dilihat sebagai upaya untuk mengurangi pengaruh China.

Perjanjian AUKUS melibatkan pembagian intelijen dan memberi Australia teknologi rahasia untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir tetapi tidak dilengkapi dengan senjata nuklir.

Australia akan mampu membangun kapal selam bertenaga nuklir yang lebih cepat dan lebih sulit dideteksi daripada armada kapal selam bertenaga konvensional.

Kapal selam bertenaga nuklir dapat tetap terendam selama beberapa bulan dan menembakkan rudal jarak jauh—meskipun Australia telah menyatakan tidak berniat menempatkan senjata nuklir pada kapalnya nanti.

Washington telah mengkritik China karena tidak menghormati keseimbangan kekuatan di kawasan itu, sementara China mengecam kemitraan baru itu karena merasa hal itu akan semakin memicu perlombaan senjata dan proliferasi nuklir.

Komentar terbaru Korea Utara mengikuti kekhawatiran sebelumnya atas kesepakatan AUKUS.

Seorang pejabat Korut menyatakan bahwa kemitraan itu akan mengganggu keseimbangan kawasan Asia-Pasifik.

"Ini adalah tindakan yang sangat tidak diinginkan dan berbahaya yang akan mengganggu keseimbangan strategis di kawasan Asia-Pasifik dan memicu rantai perlombaan senjata nuklir," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korut yang dikutip BBC.

"Itu cukup alami bahwa negara-negara tetangga [seperti] China mengutuk tindakan ini sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab untuk menghancurkan perdamaian dan stabilitas kawasan."
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
43 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Efek Perang Dunia...
3 Efek Perang Dunia III dengan Nuklir terhadap Lingkungan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved