Rekannya Dipecat karena Dorong Manula, Polisi New York Resign Massal
loading...
A
A
A
NEW YORK - Seluruh pasukan polisi tim Tanggap Darurat Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS) mengundurkan diri. Tindakan itu sebagai aksi protes setelah dua rekan mereka dipecat karena mendorong seorang pria berusia 75 tahun ke trotoar.
Sebanyak 57 petugas keluar dari tugas tanggap darurat mereka di Departemen Kepolisian Buffalo, New York, bagian utara Jumat siang sebagai protes atas pemecatan Aaron Torgalski dan Robert McCabe tanpa bayaran. Torgalski dan McCabe didakwa dengan penyerangan tingkat dua pada Sabtu kemarin, muncul di depan pengadilan, dan sejak itu dibebaskan dengan jaminan.
"Lima puluh tujuh mengundurkan diri dengan jijik karena perlakuan terhadap dua anggota mereka, yang hanya melaksanakan perintah," kata Presiden Asosiasi Kepolisian Buffalo John Evans seperti dikutip dari Metro, Minggu (7/6/2020).
Sejak itu muncul bahwa para petugas tersebut telah mengundurkan diri dari unit gawat darurat, tetapi bukan dari departemen kepolisian itu sendiri.
Pengunduran diri massal terjadi beberapa jam setelah muncul rekaman yang menunjukkan dua polisi yang terkena skandal mendorong Martin Gugino ke lempengan beton di luar Balai Kota Buffalo pada Kamis malam.
Dorongan itu menyebabkan Gugino terluka di kepalanya, dengan pengunjuk rasa lanjut usia itu masih dirawat di rumah saki karena menderita luka yang parah. Kedua polisi itu sekarang juga menghadapi penyelidikan pidana.
Pihak kepolisian Buffalo kemudian memicu badai kebohongan berikutnya setelah merilis pernyataan yang mengklaim Gugino telah melukai dirinya sendiri setelah 'tersandung', meskipun bukti video dengan jelas menunjukkan bahwa ia telah didorong. (Baca: Brutalnya Polisi AS dalam Demo: Pria 75 Tahun Dijatuhkan, Kepalanya Berdarah )
Gubernur New York Andrew Cuomo meminta polisi yang terlibat untuk dipecat dan didakwa pada pengarahan harian virus Corona pada hari Jumat setelah mengatakan rekaman itu membuatnya merasa mual.
"Saya sakit perut...rasanya sama dengan yang saya rasakan selama 90 malam terakhir ketika saya mendapat korban kematian karena virus Corona. Secara fisik saya sakit perut," katanya.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Sebanyak 57 petugas keluar dari tugas tanggap darurat mereka di Departemen Kepolisian Buffalo, New York, bagian utara Jumat siang sebagai protes atas pemecatan Aaron Torgalski dan Robert McCabe tanpa bayaran. Torgalski dan McCabe didakwa dengan penyerangan tingkat dua pada Sabtu kemarin, muncul di depan pengadilan, dan sejak itu dibebaskan dengan jaminan.
"Lima puluh tujuh mengundurkan diri dengan jijik karena perlakuan terhadap dua anggota mereka, yang hanya melaksanakan perintah," kata Presiden Asosiasi Kepolisian Buffalo John Evans seperti dikutip dari Metro, Minggu (7/6/2020).
Sejak itu muncul bahwa para petugas tersebut telah mengundurkan diri dari unit gawat darurat, tetapi bukan dari departemen kepolisian itu sendiri.
Pengunduran diri massal terjadi beberapa jam setelah muncul rekaman yang menunjukkan dua polisi yang terkena skandal mendorong Martin Gugino ke lempengan beton di luar Balai Kota Buffalo pada Kamis malam.
Dorongan itu menyebabkan Gugino terluka di kepalanya, dengan pengunjuk rasa lanjut usia itu masih dirawat di rumah saki karena menderita luka yang parah. Kedua polisi itu sekarang juga menghadapi penyelidikan pidana.
Pihak kepolisian Buffalo kemudian memicu badai kebohongan berikutnya setelah merilis pernyataan yang mengklaim Gugino telah melukai dirinya sendiri setelah 'tersandung', meskipun bukti video dengan jelas menunjukkan bahwa ia telah didorong. (Baca: Brutalnya Polisi AS dalam Demo: Pria 75 Tahun Dijatuhkan, Kepalanya Berdarah )
Gubernur New York Andrew Cuomo meminta polisi yang terlibat untuk dipecat dan didakwa pada pengarahan harian virus Corona pada hari Jumat setelah mengatakan rekaman itu membuatnya merasa mual.
"Saya sakit perut...rasanya sama dengan yang saya rasakan selama 90 malam terakhir ketika saya mendapat korban kematian karena virus Corona. Secara fisik saya sakit perut," katanya.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(ber)