Disangka Patung, Turis di Filipina Diserang Buaya Saat Selfie
loading...
A
A
A
MANILA - Seorang pria di Filipina diserang oleh buaya yang dikiranya sebuah patung plastik saat selfie . Korban diketahui masih hidup meski mendapatkan serangan brutal dari binatang reptil bertubuh besar itu.
Nehemias Chipada (68) sedang mengunjungi taman hiburan Amaya View di Cagayan de Oro, sebuah kota di pulau Mindanao. Ia mengunjungi taman hiburan itu untuk merayakan ulang tahunnya, tetapi harinya berubah menjadi mimpi buruk ketika dia melihat buaya.
Meyakini jika buaya sepanjang 4 meter itu adalah patung, pria itu nekat naik ke kolam dan mengeluarkan ponselnya untuk melakukan selfie. Namun, yang tidak diketahui oleh Chipada buaya itu bukanlah patung tetapi memang buaya sesungguhnya.
Video yang diambil oleh saksi mata yang ketakutan menunjukkan saat Chipada mengulurkan tangannya dengan teleponnya, beberapa saat sebelum buaya menerjang lengannya yang lain dan menyeretnya ke dalam air.
Rekaman itu menunjukkan Chipada berteriak minta tolong ketika buaya itu berusaha menyeretnya ke bawah air dan memulai putaran maut, cara yang biasa digunakan reptil itu membunuh mangsanya.
Chipada berhasil melepaskan diri, melarikan diri dari kolam dengan darah menetes dari lengan kirinya. Pria itu kemudian dibawa ke Pusat Medis Mindanao Utara dengan luka tusuk dan patah tulang di lengan serta pahanya.
Staf di taman mati-matian bekerja untuk menghentikan pendarahan dan kemudian terungkap gigi buaya sepanjang 8 cm telah bersarang di lengan Chipada.
Menyusul insiden mengerikan itu, keluarga Chipada menyalahkan pihak pengelola taman. Mereka mengklaim tidak ada tanda-tanda untuk memperingatkan wisatawan tentang hewan mematikan itu.
“Tidak ada himbauan yang memperingatkan kami untuk tidak memasuki kandang. Karena jika ada, kami tidak akan pernah pergi ke sana,” kata putri Chipada, Mercy Joy, kepada media setempat seperti dilansir dari News.com.au, Jumat (26/11/2021).
Rogelio Pamisa Antiga, turis yang merekam video horor itu, mengatakan dia hanya bisa menonton dengan perasaan ngeri.
“Saya sedang melihat pemandangan indah di sekitar taman ketika insiden itu terjadi. Saya mendengar orang-orang berteriak minta tolong dan melihat buaya menganiaya lelaki tua itu,” katanya.
“Saya pikir (buaya) itu akan menggigit lengannya. Saya ingin membantunya, tetapi saya takut dan tidak tahu bagaimana menghadapi serangan buaya,” akunya.
Pada gilirannya, pihak taman hiburan menolak disalahkan atas insiden mengerikan itu tetapi setuju untuk membayar biaya rumah sakit Chipada.
“Kami menyangkal tuduhan bahwa kami lalai,” kata CEO Amaya View Candy Unabia.
“Mereka mengatakan mereka mengira buaya itu juga buatan, tetapi area itu sebenarnya dibatasi. Ada papan petunjuk dan pengingat terus-menerus dari pemandu wisata kami,” tegasnya.
Nehemias Chipada (68) sedang mengunjungi taman hiburan Amaya View di Cagayan de Oro, sebuah kota di pulau Mindanao. Ia mengunjungi taman hiburan itu untuk merayakan ulang tahunnya, tetapi harinya berubah menjadi mimpi buruk ketika dia melihat buaya.
Meyakini jika buaya sepanjang 4 meter itu adalah patung, pria itu nekat naik ke kolam dan mengeluarkan ponselnya untuk melakukan selfie. Namun, yang tidak diketahui oleh Chipada buaya itu bukanlah patung tetapi memang buaya sesungguhnya.
Video yang diambil oleh saksi mata yang ketakutan menunjukkan saat Chipada mengulurkan tangannya dengan teleponnya, beberapa saat sebelum buaya menerjang lengannya yang lain dan menyeretnya ke dalam air.
Baca Juga
Rekaman itu menunjukkan Chipada berteriak minta tolong ketika buaya itu berusaha menyeretnya ke bawah air dan memulai putaran maut, cara yang biasa digunakan reptil itu membunuh mangsanya.
Chipada berhasil melepaskan diri, melarikan diri dari kolam dengan darah menetes dari lengan kirinya. Pria itu kemudian dibawa ke Pusat Medis Mindanao Utara dengan luka tusuk dan patah tulang di lengan serta pahanya.
Staf di taman mati-matian bekerja untuk menghentikan pendarahan dan kemudian terungkap gigi buaya sepanjang 8 cm telah bersarang di lengan Chipada.
Menyusul insiden mengerikan itu, keluarga Chipada menyalahkan pihak pengelola taman. Mereka mengklaim tidak ada tanda-tanda untuk memperingatkan wisatawan tentang hewan mematikan itu.
“Tidak ada himbauan yang memperingatkan kami untuk tidak memasuki kandang. Karena jika ada, kami tidak akan pernah pergi ke sana,” kata putri Chipada, Mercy Joy, kepada media setempat seperti dilansir dari News.com.au, Jumat (26/11/2021).
Rogelio Pamisa Antiga, turis yang merekam video horor itu, mengatakan dia hanya bisa menonton dengan perasaan ngeri.
“Saya sedang melihat pemandangan indah di sekitar taman ketika insiden itu terjadi. Saya mendengar orang-orang berteriak minta tolong dan melihat buaya menganiaya lelaki tua itu,” katanya.
“Saya pikir (buaya) itu akan menggigit lengannya. Saya ingin membantunya, tetapi saya takut dan tidak tahu bagaimana menghadapi serangan buaya,” akunya.
Pada gilirannya, pihak taman hiburan menolak disalahkan atas insiden mengerikan itu tetapi setuju untuk membayar biaya rumah sakit Chipada.
“Kami menyangkal tuduhan bahwa kami lalai,” kata CEO Amaya View Candy Unabia.
“Mereka mengatakan mereka mengira buaya itu juga buatan, tetapi area itu sebenarnya dibatasi. Ada papan petunjuk dan pengingat terus-menerus dari pemandu wisata kami,” tegasnya.
(ian)