Arab Saudi Kembali Mengutuk Kebijakan Agresif Iran
loading...
A
A
A
RIYADH - Arab Saudi mengulangi kecamannya atas kebijakan agresif Iran dan mengatakan mendukung upaya internasional untuk mencegah Teheran memiliki senjata nuklir. Komentar tersebut disampaikan oleh Pejabat Menteri Penerangan Saudi, Dr. Majid Al-Qasabi, setelah pertemuan mingguan Dewan Menteri yang dipimpin dari jarak jauh oleh Raja Salman dari NEOM.
Seperti dilaporkan Arab News, Rabu (24/11/2021), Kabinet meninjau hasil pertemuan Kelompok Kerja Amerika Serikat-GCC tentang Iran yang diketuai oleh Kerajaan, di mana mereka menekankan perlunya tekad bersama untuk berkontribusi pada keamanan dan stabilitas kawasan.
Dewan juga mengulangi pernyataan Kerajaan pada pertemuan khusus PBB tentang “ancaman dan tren pendanaan teroris dan implementasi Resolusi Dewan Keamanan 2462.”
“Kabinet menggarisbawahi kepentingannya dalam mencegah pemberian segala bentuk dukungan kepada entitas dan orang yang terlibat dalam pencucian uang, pendanaan teror dan tindakan serupa,” ujar Al-Qasabi kepada Saudi Press Agency.
Kelompok itu meminta Iran untuk sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan berkomitmen pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama, di depan upaya diplomatik yang komprehensif dari semua pihak terkait untuk mengatasi seluruh masalah yang berkaitan dengan keberlanjutan keamanan, keselamatan, dan kemakmuran di wilayah.
Hingga kini, program nuklir Iran memang masih menjadi ganjalan bagi sejumlah negara. Musuh-musuh Iran menuding program itu dimaksudkan untuk membangun senjata nuklir, sementara Iran sendiri menyebut program nuklir mereka dibangun untuk tujuan damai.
Awal pekan ini, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi telah berada di Iran untuk melakukan kunjungan. Kepala Pengawas Nuklir PBB itu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami selama kunjungannya sejauh ini.
Seperti dilaporkan Arab News, Rabu (24/11/2021), Kabinet meninjau hasil pertemuan Kelompok Kerja Amerika Serikat-GCC tentang Iran yang diketuai oleh Kerajaan, di mana mereka menekankan perlunya tekad bersama untuk berkontribusi pada keamanan dan stabilitas kawasan.
Dewan juga mengulangi pernyataan Kerajaan pada pertemuan khusus PBB tentang “ancaman dan tren pendanaan teroris dan implementasi Resolusi Dewan Keamanan 2462.”
“Kabinet menggarisbawahi kepentingannya dalam mencegah pemberian segala bentuk dukungan kepada entitas dan orang yang terlibat dalam pencucian uang, pendanaan teror dan tindakan serupa,” ujar Al-Qasabi kepada Saudi Press Agency.
Kelompok itu meminta Iran untuk sepenuhnya bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan berkomitmen pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama, di depan upaya diplomatik yang komprehensif dari semua pihak terkait untuk mengatasi seluruh masalah yang berkaitan dengan keberlanjutan keamanan, keselamatan, dan kemakmuran di wilayah.
Hingga kini, program nuklir Iran memang masih menjadi ganjalan bagi sejumlah negara. Musuh-musuh Iran menuding program itu dimaksudkan untuk membangun senjata nuklir, sementara Iran sendiri menyebut program nuklir mereka dibangun untuk tujuan damai.
Awal pekan ini, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi telah berada di Iran untuk melakukan kunjungan. Kepala Pengawas Nuklir PBB itu bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Mohammad Eslami selama kunjungannya sejauh ini.
(esn)