Negara-Negara yang Terapkan Wajib Militer, Nomor 2 Bisa Tanpa Batas Waktu
loading...
A
A
A
SEOUL - Wajib militer atau biasa disebut wamil merupakan kewajiban bagi setiap warga negara untuk mengikuti pendidikan militer guna melatih kedisiplinan, ketangguhan serta kemandirian warga negara.
Wamil pertama kali diberlakukan pemerintah Prancis pada masa Revolusi Prancis. Berikut negara-negara yang menerapkan wajib militer.
1. Korea Selatan
Korea Selatan terkenal dengan wajib militernya. Semua laki-laki berbadan sehat harus menjalani wajib militer selama 21 bulan di Angkatan Darat, 23 bulan di Angkatan Laut serta 24 bulan di Angkatan Udara.
Mereka yang menjalani wamil dapat memilih bertugas di kepolisian, penjaga pantai, pemadam kebakaran, dan dalam beberapa kasus khusus departemen pemerintah.
2. Eritrea
Pria dan wanita di Eritrea yang belum menikah diwajibkan mengaikuti wajib militer selama 18 bulan. Namun, menurut kelompok hak asasi manusia (HAM) wamil dapat diperpanjang selama bertahun-tahun dan dalam beberapa kasus tanpa batas waktu.
Kelompok HAM menilai wajib militer menjadi alasan orang Eritrea untuk mengungsi atau mencari suaka di Inggris.
3. Swiss
Pria Swiss yang berusia 18-34 tahun wajib menjalani wamil. Wajib militer di Swiss dilakukan selama 21 minggu ditambah dengan pelatihan tahunan.
Mereka yang menolak wajib militer dapat mengajukan permohonan untuk mendaftar di dinas sipil sebagai gantinya. Sementara bagi kaum perempuan Swiss, tidak dikenakan wajib militer, namun dapat mendaftar secara sukarela.
4. Brazil
Wajib militer dilakukan oleh pria berusia 18 tahun. Wajib militer di Brazil berlangsung selama 10-12 bulan. Seorang mahasiswa dapat menunda wajib militer.
Sering kali, calon yang direkrut ditolak karena tentara sudah memiliki banyak pria berusia 18 tahun daripada yang mereka butuhkan. Untuk dapat masuk, para peserta harus melakukan serangkaian tes.
5. Israel
Pria dan wanita di Israel wajib melakukan wamil. Pria bertugas di Angkatan Pertahanan Israel (IDF) selama 3 tahun, sementara wanita selama 2 tahun.
Wajib militer ini berlaku untuk warga Israel yang berada di dalam dan luar negeri. Mereka yang mempunyai masalah kesehatan, imigran baru, serta kelompok agama mendapat pengecualian.
Wamil pertama kali diberlakukan pemerintah Prancis pada masa Revolusi Prancis. Berikut negara-negara yang menerapkan wajib militer.
1. Korea Selatan
Korea Selatan terkenal dengan wajib militernya. Semua laki-laki berbadan sehat harus menjalani wajib militer selama 21 bulan di Angkatan Darat, 23 bulan di Angkatan Laut serta 24 bulan di Angkatan Udara.
Mereka yang menjalani wamil dapat memilih bertugas di kepolisian, penjaga pantai, pemadam kebakaran, dan dalam beberapa kasus khusus departemen pemerintah.
2. Eritrea
Pria dan wanita di Eritrea yang belum menikah diwajibkan mengaikuti wajib militer selama 18 bulan. Namun, menurut kelompok hak asasi manusia (HAM) wamil dapat diperpanjang selama bertahun-tahun dan dalam beberapa kasus tanpa batas waktu.
Kelompok HAM menilai wajib militer menjadi alasan orang Eritrea untuk mengungsi atau mencari suaka di Inggris.
3. Swiss
Pria Swiss yang berusia 18-34 tahun wajib menjalani wamil. Wajib militer di Swiss dilakukan selama 21 minggu ditambah dengan pelatihan tahunan.
Mereka yang menolak wajib militer dapat mengajukan permohonan untuk mendaftar di dinas sipil sebagai gantinya. Sementara bagi kaum perempuan Swiss, tidak dikenakan wajib militer, namun dapat mendaftar secara sukarela.
4. Brazil
Wajib militer dilakukan oleh pria berusia 18 tahun. Wajib militer di Brazil berlangsung selama 10-12 bulan. Seorang mahasiswa dapat menunda wajib militer.
Sering kali, calon yang direkrut ditolak karena tentara sudah memiliki banyak pria berusia 18 tahun daripada yang mereka butuhkan. Untuk dapat masuk, para peserta harus melakukan serangkaian tes.
5. Israel
Pria dan wanita di Israel wajib melakukan wamil. Pria bertugas di Angkatan Pertahanan Israel (IDF) selama 3 tahun, sementara wanita selama 2 tahun.
Wajib militer ini berlaku untuk warga Israel yang berada di dalam dan luar negeri. Mereka yang mempunyai masalah kesehatan, imigran baru, serta kelompok agama mendapat pengecualian.
(sya)