Pembersih Kaca Burj Khalifa, Bertaruh Nyawa dengan Gaji Rp60 Juta Per Bulan
loading...
A
A
A
DUBAI - Pekerjaan sebagai pembersih kaca di gedung-gedung tinggi tentu memiliki risiko besar. Meskipun pekerjaan yang dilakukan kelihatan cukup mudah, tetapi para pembersih kaca ini harus berhadapan dengan risiko jatuh dari ketinggian.
Risiko ini cukup besar mengingat mereka hanya bergantung pada seutas tali untuk bergantung. Gedung pencakar langit paling tinggi di dunia hingga saat ini, Burj Khalifa di Dubai, juga memiliki pekerja yang bertugas membersihkan kaca bagian luar gedung tersebut.
Dengan tinggi mencapai 828 meter, Burj Khalifa memiliki 162 lantai. Menurut windowcleaningforums.co.uk, perusahaan yang bertugas untuk perawatan gedung ini, Emaar Dubai, para petugas yang bertugas membersihkan kaca gedung pencakar langit ini akan berhenti bekerja jika kecepatan anginnya melebihi 12 knot (sekitar 14 mil per jam). Sebab, pekerjaan akan menjadi jauh lebih berisiko ketika hari berangin kencang.
Dengan risiko yang tinggi, gaji para pembersih kaca untuk Burj Khalifa ternyata memang cukup besar, menilai minimnya kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan ini.
Untuk menjadi seorang pembersih kaca tidak dibutuhkan kualifikasi pendidikan. Dalam satu tahun, seorang pembersih kaca mendapatkan upah sebesar USD50.000 atau sekitar Rp710 juta. Itu artinya setiap orang mendapat gaji sekitar Rp60 juta per bulan.
Tim pembersih yang terdiri dari sekitar 36 orang pemberani ini harus bekerja setiap hari sepanjang tahun. Luasnya ukuran dan jumlah kaca yang menyelimuti Burj Khalifa, menyebabkan proses pembersihan memakan waktu tiga hingga empat bulan.
Gedung ini pun harus dibersihkan tiga hingga empat kali dalam satu tahun. Maklum, dilansir dari sidmartinbio.org, gedung tertinggi di dunia ini memiliki total 24.348 daun jendela yang menutupi 120.000 meter persegi dinding luar gedung tersebut.
Selain memekerjakan satu tim pembersih kaca, perusahaan yang menangani perawatan gedung ini diketahui juga memasang alat canggih senilai 5 juta poundsterling untuk membantu memudahkan pekerjaan tim pembersih kaca. Hal ini dilakukan agar Burj Khalifa dapat selalu terawat.
Risiko ini cukup besar mengingat mereka hanya bergantung pada seutas tali untuk bergantung. Gedung pencakar langit paling tinggi di dunia hingga saat ini, Burj Khalifa di Dubai, juga memiliki pekerja yang bertugas membersihkan kaca bagian luar gedung tersebut.
Dengan tinggi mencapai 828 meter, Burj Khalifa memiliki 162 lantai. Menurut windowcleaningforums.co.uk, perusahaan yang bertugas untuk perawatan gedung ini, Emaar Dubai, para petugas yang bertugas membersihkan kaca gedung pencakar langit ini akan berhenti bekerja jika kecepatan anginnya melebihi 12 knot (sekitar 14 mil per jam). Sebab, pekerjaan akan menjadi jauh lebih berisiko ketika hari berangin kencang.
Dengan risiko yang tinggi, gaji para pembersih kaca untuk Burj Khalifa ternyata memang cukup besar, menilai minimnya kualifikasi yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan ini.
Untuk menjadi seorang pembersih kaca tidak dibutuhkan kualifikasi pendidikan. Dalam satu tahun, seorang pembersih kaca mendapatkan upah sebesar USD50.000 atau sekitar Rp710 juta. Itu artinya setiap orang mendapat gaji sekitar Rp60 juta per bulan.
Tim pembersih yang terdiri dari sekitar 36 orang pemberani ini harus bekerja setiap hari sepanjang tahun. Luasnya ukuran dan jumlah kaca yang menyelimuti Burj Khalifa, menyebabkan proses pembersihan memakan waktu tiga hingga empat bulan.
Gedung ini pun harus dibersihkan tiga hingga empat kali dalam satu tahun. Maklum, dilansir dari sidmartinbio.org, gedung tertinggi di dunia ini memiliki total 24.348 daun jendela yang menutupi 120.000 meter persegi dinding luar gedung tersebut.
Selain memekerjakan satu tim pembersih kaca, perusahaan yang menangani perawatan gedung ini diketahui juga memasang alat canggih senilai 5 juta poundsterling untuk membantu memudahkan pekerjaan tim pembersih kaca. Hal ini dilakukan agar Burj Khalifa dapat selalu terawat.
(sya)