Pasangan Israel Ditangkap karena Memotret Istana Erdogan
loading...
A
A
A
ANKARA - Pasangan suami istri asal Israel ditangkap dan ditahan pasukan polisi Turki karena memotret istana Presiden Recep Tayyip Erdogan . Media lokal melaporkan, mereka dijadwalkan akan dibebaskan pada hari Jumat (12/11/2021).
Pasangan yang berusia 40-an tahun asal Israel tengah itu ditangkap setelah wanita—salah satu dari pasangan itu—memfilmkan istana Erdogan. Mereka kemungkinan tidak tahu bahwa tindakan itu ilegal.
Wanita itu kemudian mengirim foto istana Erdogan ke grup WhatsApp keluarga dengan tulisan: “Rumah yang sangat bagus.”
Anggota keluarga mereka baru menyadari apa yang terjadi ketika mereka tidak kembali ke rumah pada hari Selasa (9/11/2021) sesuai jadwal.
"Itu adalah tindakan tidak bersalah yang dilakukan dengan itikad baik, sebagai tindakan turis, dan bukan sebagai tindakan 'kriminal' yang membenarkan tindakan penahanan yang kejam," kata pengacara pasangan itu, Nir Yaslovitzh, dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang minta agar pemerintah Israel campur tangan.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa Tel Aviv "bertindak diam-diam" untuk membebaskan pasangan itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, seorang kerabat keluarga pasangan itu mengatakan kepada media Israel; Kan: “Tidak ada pejabat Israel yang menghubungi kami, jadi kami tidak tahu pasti apa yang telah terjadi.”
Pasangan itu akan muncul Jumat di depan pengadilan di Turki di mana seorang hakim diharapkan untuk memerintahkan deportasi segera mereka kembali ke Israel.
Menurut Ynet, para pejabat Israel khawatir pada hari sebelumnya bahwa pasangan itu dapat didakwa melakukan spionase.
Seorang sumber pemerintah Israel mengatakan: “Ini adalah orang-orang sederhana dan polos yang memotret istana dari kejauhan. Google memiliki foto yang lebih baik. Segera jelas bahwa tidak ada spionase di sini.”
Namun, para pejabat Israel sangat khawatir bahwa Turki menggelembungkan urusan ini karena ketegangan kedua negara.
“Kakak saya tidak terhubung dengan agen mata-mata mana pun,” kata saudara perempuan wanita itu kepada Channel12, merujuk pada laporan Turki bulan lalu yang mengatakan 15 pria yang diduga mata-mata badan intelijen Israel; Mossad, ditangkap oleh pihak berwenang Turki.
“Kami sangat berharap mereka membebaskannya sesegera mungkin,” imbuh dia. "Kami telah diminta untuk tidak berbicara dan mengecilkan insiden itu. Kami yakin mereka [Turki] akan segera membebaskan mereka, tapi sekarang kami tidak bisa tinggal diam. Kami mengkhawatirkan saudara perempuan dan ipar saya.”
Pasangan yang berusia 40-an tahun asal Israel tengah itu ditangkap setelah wanita—salah satu dari pasangan itu—memfilmkan istana Erdogan. Mereka kemungkinan tidak tahu bahwa tindakan itu ilegal.
Wanita itu kemudian mengirim foto istana Erdogan ke grup WhatsApp keluarga dengan tulisan: “Rumah yang sangat bagus.”
Anggota keluarga mereka baru menyadari apa yang terjadi ketika mereka tidak kembali ke rumah pada hari Selasa (9/11/2021) sesuai jadwal.
"Itu adalah tindakan tidak bersalah yang dilakukan dengan itikad baik, sebagai tindakan turis, dan bukan sebagai tindakan 'kriminal' yang membenarkan tindakan penahanan yang kejam," kata pengacara pasangan itu, Nir Yaslovitzh, dalam sebuah surat kepada Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang minta agar pemerintah Israel campur tangan.
Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada situs berita Ynet bahwa Tel Aviv "bertindak diam-diam" untuk membebaskan pasangan itu.
Sebelumnya pada hari Kamis, seorang kerabat keluarga pasangan itu mengatakan kepada media Israel; Kan: “Tidak ada pejabat Israel yang menghubungi kami, jadi kami tidak tahu pasti apa yang telah terjadi.”
Pasangan itu akan muncul Jumat di depan pengadilan di Turki di mana seorang hakim diharapkan untuk memerintahkan deportasi segera mereka kembali ke Israel.
Menurut Ynet, para pejabat Israel khawatir pada hari sebelumnya bahwa pasangan itu dapat didakwa melakukan spionase.
Seorang sumber pemerintah Israel mengatakan: “Ini adalah orang-orang sederhana dan polos yang memotret istana dari kejauhan. Google memiliki foto yang lebih baik. Segera jelas bahwa tidak ada spionase di sini.”
Namun, para pejabat Israel sangat khawatir bahwa Turki menggelembungkan urusan ini karena ketegangan kedua negara.
“Kakak saya tidak terhubung dengan agen mata-mata mana pun,” kata saudara perempuan wanita itu kepada Channel12, merujuk pada laporan Turki bulan lalu yang mengatakan 15 pria yang diduga mata-mata badan intelijen Israel; Mossad, ditangkap oleh pihak berwenang Turki.
“Kami sangat berharap mereka membebaskannya sesegera mungkin,” imbuh dia. "Kami telah diminta untuk tidak berbicara dan mengecilkan insiden itu. Kami yakin mereka [Turki] akan segera membebaskan mereka, tapi sekarang kami tidak bisa tinggal diam. Kami mengkhawatirkan saudara perempuan dan ipar saya.”
(min)