Marinir AS Bantah Dikalahkan Secara Memalukan oleh Marinir Inggris
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Marinir Amerika Serikat (AS) membantah jika mereka kalah telak dari Marinir Inggris dalam sebuah latihan bersama di Gurun Mojave pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Marinir AS mengatakan simulasi latihan antara kedua negara tidak dirancang untuk memiliki pemenang.
"Skenario latihan disesuaikan sesuai kebutuhan untuk membantu komandan dalam memenuhi tujuan pelatihan," bunyi pernyataan itu.
"Latihan ini tidak memberikan kesempatan untuk 'menyerah', 'menjaga skor,' atau 'mengatur ulang.' Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kinerja unit dan meningkatkan kesiapan," sambung pernyataan tersebut seperti dikutip dari Bussines Insider, Kamis (4/11/2021).
Sebelumnya surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan bahwa Marinir Inggris mengalahkan Marinir AS hanya hitungan jam dalam latihan lima hari.
Dikatakan bahwa pasukan AS menyerah dan meminta untuk "diulang" dan pasukan Inggris telah mendapat nilai tinggi sementara Marinir AS harus berjuang keras - klaim yang dibantah oleh pernyataan resmi.
Setelah laporan Telegraph mulai beredar, akun twitter resmi Korps Marinir AS menerbitkan pesan yang merayakan ikatan antara Marinir AS dan Marinir Inggris, mencatat bahwa pelatihan bersama menguntungkan semua orang yang terlibat.
Angkatan Laut Inggris - cabang militer yang menggabungkan Marinir - memiliki cerita yang berbeda dengan AS, mengatakan bahwa pasukannya memang menang dalam latihan itu.
Seorang juru bicara mengatakan kepada Business Insider bahwa Inggris memiliki kemenangan yang menentukan dan akhirnya menguasai 65% dari area pertempuran dalam latihan.
Sebuah akun twitter Royal Marines juga merayakan apa yang disebutnya sebagai "kemenangan" Inggris.
Latihan Green Dagger berlangsung di atas zona seluas 3.500 kilometer persegi di Pusat Tempur Udara Korps Marinir AS di Twentynine Palms, California.
Latihan ini melibatkan unit-unit dari AS yang menghadapi rekan-rekan mereka asal Inggris, dibantu oleh pasukan dari Belanda, Kanada, dan Uni Emirat Arab, kata siaran pers.
Dalam sebuah pernyataan, Korps Marinir AS mengatakan simulasi latihan antara kedua negara tidak dirancang untuk memiliki pemenang.
"Skenario latihan disesuaikan sesuai kebutuhan untuk membantu komandan dalam memenuhi tujuan pelatihan," bunyi pernyataan itu.
"Latihan ini tidak memberikan kesempatan untuk 'menyerah', 'menjaga skor,' atau 'mengatur ulang.' Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kinerja unit dan meningkatkan kesiapan," sambung pernyataan tersebut seperti dikutip dari Bussines Insider, Kamis (4/11/2021).
Sebelumnya surat kabar Inggris The Telegraph melaporkan bahwa Marinir Inggris mengalahkan Marinir AS hanya hitungan jam dalam latihan lima hari.
Dikatakan bahwa pasukan AS menyerah dan meminta untuk "diulang" dan pasukan Inggris telah mendapat nilai tinggi sementara Marinir AS harus berjuang keras - klaim yang dibantah oleh pernyataan resmi.
Setelah laporan Telegraph mulai beredar, akun twitter resmi Korps Marinir AS menerbitkan pesan yang merayakan ikatan antara Marinir AS dan Marinir Inggris, mencatat bahwa pelatihan bersama menguntungkan semua orang yang terlibat.
Angkatan Laut Inggris - cabang militer yang menggabungkan Marinir - memiliki cerita yang berbeda dengan AS, mengatakan bahwa pasukannya memang menang dalam latihan itu.
Seorang juru bicara mengatakan kepada Business Insider bahwa Inggris memiliki kemenangan yang menentukan dan akhirnya menguasai 65% dari area pertempuran dalam latihan.
Sebuah akun twitter Royal Marines juga merayakan apa yang disebutnya sebagai "kemenangan" Inggris.
Latihan Green Dagger berlangsung di atas zona seluas 3.500 kilometer persegi di Pusat Tempur Udara Korps Marinir AS di Twentynine Palms, California.
Latihan ini melibatkan unit-unit dari AS yang menghadapi rekan-rekan mereka asal Inggris, dibantu oleh pasukan dari Belanda, Kanada, dan Uni Emirat Arab, kata siaran pers.
(ian)