Rapper Swedia Tewas Diberondong Tembakan, Diduga Jadi Korban Serangan Geng

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 08:54 WIB
loading...
A A A
Pada bulan Juli tahun ini, pengadilan menghukum Khalil dua setengah tahun penjara karena membantu dan bersekongkol dalam penculikan. Sedangkan Yasin (23), yang nama lengkapnya Yasin Mahamoud, dijatuhi hukuman 10 bulan karena konspirasi penculikan. Keduanya menyangkal tuduhan tersebut dan mengajukan banding.



Hukuman itu datang sebagai bagian dari kasus yang lebih luas yang melibatkan geng Varby, yang 27 anggotanya dihukum karena kejahatan serius termasuk pembunuhan, percobaan pembunuhan, perampokan, pemerasan, penculikan dan pelanggaran narkoba dan senjata api.

Swedia telah mengalami gelombang kekerasan geng selama beberapa tahun. Sebuah laporan tahun ini mengatakan negara itu adalah satu-satunya negara Eropa di mana penembakan fatal telah meningkat secara signifikan sejak tahun 2000, naik dari salah satu tingkat kekerasan senjata terendah di benua itu ke salah satu yang tertinggi dalam waktu kurang dari satu dekade.

Perdana Menteri Sosial Demokrat, Stefan Lofven, berbicara di Brussels, di mana dia menghadiri KTT Uni Eropa, mengatakan dia mengerti bahwa Einar sangat berarti bagi banyak anak muda.

"Sungguh tragis bahwa kehidupan muda lainnya telah padam,” ujarnya.

Johan Forsell, juru bicara hukum dan ketertiban untuk kelompok oposisi utama partai Moderat, mengatakan batas yang dapat diterima oleh sebuah negara yang beradab sudah lama telah terlampaui.



"Kami membutuhkan tindakan, bukan kata-kata, untuk membalikkan keadaan dan mengatur Swedia,” ucapnya.

Annie Loof, pemimpin partai Center, men-tweet: “Sekali lagi kehidupan seorang anak muda padam karena kekerasan geng. Sekali lagi orang tua harus menguburkan anaknya sendiri. Kami banyak yang berduka, yang sudah muak dengan kekerasan yang tidak masuk akal, dan ingin melihat kejahatan geng dilawan.”
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)