Rusia Sebut AS Aktif Tingkatkan Persenjataan Nuklir Taktis

Kamis, 21 Oktober 2021 - 04:50 WIB
loading...
Rusia Sebut AS Aktif Tingkatkan Persenjataan Nuklir Taktis
Rusia sebut AS aktif meningkatkan persenjataan nuklir taktisnya. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Menteri Pertahanan Rusia , Sergei Shoigu mengatakan, Amerika Serikat (AS) secara aktif meningkatkan persenjataan nuklir taktisnya. Dia menambahkan bahwa, bersama dengan senjata, Washington juga meningkatkan tempat penyimpanan di Eropa.

“AS, dengan dukungan penuh dari sekutu NATO, telah mengintensifkan upaya untuk memodernisasi senjata nuklir taktis dan tempat penyimpanannya di Eropa,” kata Shoigu seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/10/2021).

Shoigu juga mengungkapkan bahwa AS mempekerjakan pilot dari negara-negara non-nuklir untuk melatih mereka dalam serangan pendaratan dengan senjata nuklir taktis. Hal ini telah menyebabkan kekhawatiran besar di Rusia.

"Kami melihat ini sebagai pelanggaran langsung terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (ditandatangani pada tahun 1968, termasuk oleh AS)," ujar Shoigu.



Saat dikonfirmasi, Pentagon mengatakan tidak memiliki komentar saat ini untuk menjawab pernyataan dari menteri pertahanan Rusia itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada 13 Oktober bahwa perlombaan senjata antara Rusia dan AS sedang meningkat. Ia mengutip penarikan Washington dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik sebagai pemicunya. Putin sebelumnya mencapai kesepahaman dengan lawan mainnya di AS, Presiden Joe Biden, bahwa kedua negara harus melakukan upaya untuk mengekang perlombaan senjata.

Kremlin sebelumnya memperingatkan kemungkinan kebangkitan kembali praktik Perang Dingin ini, yang menguras anggaran AS dan Uni Soviet. Peringatan ini menjadi lebih mendesak setelah pemerintahan Trump menarik AS dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) pada tahun 2019 dengan mengutip dugaan dan pelanggaran yang tidak terbukti oleh Moskow.

Rusia berulang kali memperingatkan tindakan semacam itu, yang mengakibatkan pencabutan larangan rudal jarak pendek dan menengah, serta peluncur untuk mereka. Kremlin mengusulkan kepada Washington agar kedua negara saling menjauhkan diri dari penempatan persenjataan semacam itu di dekat perbatasan, tetapi AS mengabaikan seruan tersebut.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)