Misteri Negara Suaka Nur Sajat Si Transgender yang Mejeng di Depan Kakbah
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Nur Sajat, pria transgender yang diburu pasukan Malaysia atas tuduhan penistaan agama Islam karena berpose di depan Kakbah di Masjidil Haram dengan mukena, muncul di Australia .
Namun tidak pasti apakah Australia menjadi negara yang memberikan suaka pada pengusaha kosmetik bernama asli Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman (36).
Phil Robertson, wakil direktur Asia di Human Rights Watch, kepada South China Morning Post, Selasa (19/10/2021), mengonfirmasi bahwa permohonan suaka Nur Sajat telah diterima. Hanya saja, dia menolak untuk menyebutkan negara pemberi suaka.
"Dia sekarang aman, tetapi terserah dia untuk mengungkapkan di mana dia berada," kata Roberston.
Pada hari Senin, Nur Sajat mengungkapkan di Instagram bahwa dia berada di Sydney, Australia. Dia mengaku memilih Australia sebagai negara tinggal karena menerimanya..
“Apa lagi yang kami inginkan? Kami menginginkan kebebasan. Jadi, hak asasi manusia di sini, sangat penting. Mereka (Australia) sangat mengutamakan HAM. Saya tidak ingin apa-apa. Saya hanya ingin hak asasi manusia.”
Pemerintah Australia belum berkomentar apakah sebagai pihak yang memberikan suaka kepada buronan pasukan Malaysia itu.
“Tolong hormati saya sebagai manusia. Itu saja," ujar Nur Sajat.
Nur Sajat menjadi buronan di Malaysia setelah dia melewatkan sidang pengadilan syariah pada Februari tahun ini atas tuduhan penistaan agama Islam di bawah Pasal 10 (a) dari Undang-Undang Kriminal Syariah (Negara Bagian Selangor) 1995.
Namun tidak pasti apakah Australia menjadi negara yang memberikan suaka pada pengusaha kosmetik bernama asli Muhammad Sajjad Kamaruz Zaman (36).
Phil Robertson, wakil direktur Asia di Human Rights Watch, kepada South China Morning Post, Selasa (19/10/2021), mengonfirmasi bahwa permohonan suaka Nur Sajat telah diterima. Hanya saja, dia menolak untuk menyebutkan negara pemberi suaka.
"Dia sekarang aman, tetapi terserah dia untuk mengungkapkan di mana dia berada," kata Roberston.
Pada hari Senin, Nur Sajat mengungkapkan di Instagram bahwa dia berada di Sydney, Australia. Dia mengaku memilih Australia sebagai negara tinggal karena menerimanya..
“Apa lagi yang kami inginkan? Kami menginginkan kebebasan. Jadi, hak asasi manusia di sini, sangat penting. Mereka (Australia) sangat mengutamakan HAM. Saya tidak ingin apa-apa. Saya hanya ingin hak asasi manusia.”
Pemerintah Australia belum berkomentar apakah sebagai pihak yang memberikan suaka kepada buronan pasukan Malaysia itu.
“Tolong hormati saya sebagai manusia. Itu saja," ujar Nur Sajat.
Nur Sajat menjadi buronan di Malaysia setelah dia melewatkan sidang pengadilan syariah pada Februari tahun ini atas tuduhan penistaan agama Islam di bawah Pasal 10 (a) dari Undang-Undang Kriminal Syariah (Negara Bagian Selangor) 1995.