Iran Klaim Menang Gugatan soal Aset Rp25 Triliun yang Dibekukan AS

Senin, 13 April 2020 - 15:43 WIB
loading...
Iran Klaim Menang Gugatan...
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Presiden Hassan Rouhani mengklaim bahwa Iran memenangkan gugatan hukum di pengadilan banding Luksemburg atas pembekuan aset Teheran di Luksemburg oleh Amerika Serikat (AS) senilai USD1,6 miliar atau lebih dari Rp25 triliun.

Pada 2012, pengadilan New York, AS, memutuskan Teheran berutang pada mereka yang terkena dampak serangan 11 September 2001 atau 9/11 senilai USD7 miliar. Dalam putusannya kala itu, pengadilan New York menyatakan bahwa negara para Mullah itu bersalah telah membantu kelompok teroris yang terlibat serangan 9/11.

Lantaran dinyatakan bersalah, Iran diminta pengadilan untuk membayar para penggugat, yakni warga Amerika yang terkena dampak serangan teroris 9/11. Berdasarkan putusan pengadilan itulah, aset-aset Teheran di Amerika dan Luksemburg dibekukan.

Iran tentu saja tak terima dengan putusan Pengadilan New York. Pemerintah Presiden Rouhani lantas mengajukan banding, dan pada 2 April 2019 Pengadilan Kasasi Luksemburg mengadakan dengar pendapat mengenai pembekuan aset, dengan putusan belum dipublikasikan.

Namun, kepala bank sentral Iran mengklaim pada hari Rabu bahwa dana yang dibekukan sekarang telah dicairkan. Namun, bank tersebut tidak menentukan apakah dana benar-benar telah ditransfer ke Iran atau belum karena masih menghadapi sanksi AS terhadap bank-banknya.

Klaim Presiden Rouhani disampaikan pada hari Minggu. Menurutnya, aset-aset Iran senilai $ 1,6 miliar yang dibekukan di Luksemburg telah dicairkan.

Selama pertemuan kabinet yang disiarkan televisi, Rouhani menyatakan bahwa bank sentral dan kementerian luar negeri negara itu baru-baru ini memenangkan kemenangan yang sangat baik dalam pertempuran hukum.

"USD1,6 miliar dari uang kami ada di Luksemburg dan Amerika telah ditangani," katanya. "Dalam beberapa minggu terakhir, Iran membebaskan uang ini dari genggaman Amerika," katanya lagi, seperti dikutip AFP, Senin (13/4/2020).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
AS Kirim Kapal Induk...
AS Kirim Kapal Induk Kedua ke Timur Tengah, Perang Besar Akan Meletus?
Siapa Ismet Akcin? Imam...
Siapa Ismet Akcin? Imam yang Dijuluki Syeikh Protein karena Mempopulerkan Push-up sambil Berzikir
Jurnalis Gugat Pemerintahan...
Jurnalis Gugat Pemerintahan Trump karena Tutup VoA dan Merumahkan 1.300 Karyawannya
6 Hal Bikin Penasaran...
6 Hal Bikin Penasaran dari F-47 Amerika, Pengganti Jet Tempur Siluman F-22 Raptor
Jadi Transgender, Anak...
Jadi Transgender, Anak Miliarder Elon Musk Luapkan Kemarahan pada Ayahnya dan Trump
AS Bikin Pesawat Tempur...
AS Bikin Pesawat Tempur Canggih Baru F-47, Selamat Tinggal Jet Siluman F-22 Raptor
Houthi Terus Melawan,...
Houthi Terus Melawan, AS Akan Kerahkan Kapal Induk Nuklir Kedua
Trump Dukung Penuh Tindakan...
Trump Dukung Penuh Tindakan Brutal Israel di Gaza
Rekomendasi
KNPI: Selamatkan Pertamina...
KNPI: Selamatkan Pertamina dari Cengkeraman Mafia Migas!
Mau Jadi Mahasiswa Prodi...
Mau Jadi Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar? Ini Daya Tampung di UNJ, Unnes, dan Unesa
Timnas Indonesia vs...
Timnas Indonesia vs Bahrain: Antara Catenaccio Ala Alex Pastoor dan Debut Emil Audero
Berita Terkini
Israel akan Caplok Sebagian...
Israel akan Caplok Sebagian Wilayah Gaza hingga Tawanan Dibebaskan
1 jam yang lalu
Houthi Gelar Serangan...
Houthi Gelar Serangan Ketiga di Bandara Ben Gurion Israel dalam 48 Jam
2 jam yang lalu
Direktur PLTN: Tak Ada...
Direktur PLTN: Tak Ada yang Bisa Kendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Terbesar di Eropa kecuali Rusia
2 jam yang lalu
Israel Gelar Serangan...
Israel Gelar Serangan Baru ke Lebanon, Dunia Kutuk Zionis
3 jam yang lalu
3 Alasan Ukraina Berencana...
3 Alasan Ukraina Berencana Meledakkan PLTN Terbesar di Eropa, Salah Satunya Agar Tidak Dikuasai Rusia
5 jam yang lalu
20 Negara Paling Bahagia...
20 Negara Paling Bahagia di Dunia Tahun 2025, Apakah Indonesia Masuk Peringkat?
6 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Menolak Bayar...
Ukraina Menolak Bayar Utang Rp5.705 Triliun kepada AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved