Presiden Tsai: Bencana Besar Jika Taiwan Jatuh ke China

Selasa, 05 Oktober 2021 - 15:07 WIB
loading...
Presiden Tsai: Bencana...
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memperingatkan konsekuensi bencana besar jika Taiwan jatuh ke tangan China. Foto/Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS
A A A
TAIPEI - Presiden Tsai Ing-wen mengatakan jika Taiwan jatuh ke tangan China itu akan memicu bencana besar bagi perdamaian di Asia. Dia tak rela otoritarianisme mengalahkan demokrasi.

Kekhawatiran pemimpin Taiwan itu disampaikan dalam artikelnya di Foreign Affairs yang diterbitkan pada hari Selasa (5/10/2021). Jika terancam, kata Tsai, Taiwan akan melakukan apa pun untuk membela diri.



Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayah kedaulatannya, menghadapi tekanan besar-besaran dari Beijing sejak Jumat pekan lalu. Total sudah 148 pesawat Angkatan Udara China menyerbu ke zona pertahanan udara Taiwan selama empat hari terakhir.

China menyalahkan Amerika Serikat, pendukung internasional terpenting dan pemasok senjata Taiwan, atas meningkatnya ketegangan. Sedangkan Taiwan menyebut China sebagai "pelaku utama" dalam situasi saat ini.

Dalam artikelnya, Tsai mengatakan ketika negara-negara semakin menyadari ancaman yang ditimbulkan Partai Komunis China, mereka harus memahami nilai bekerja dengan pulau demokratis itu.

"Dan mereka harus ingat bahwa jika Taiwan jatuh, konsekuensinya akan menjadi bencana besar bagi perdamaian regional dan sistem aliansi demokrasi," tulis Tsai, yang dikutip Reuters.

"Ini akan menandakan bahwa dalam kontes nilai global saat ini, otoritarianisme lebih unggul daripada demokrasi," lanjut Tsai.

China percaya Tsai adalah separatis karena menolak menerima bahwa Taiwan adalah bagian dari "satu China", dan telah memutuskan dialog.

Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan STY Dipecat...
3 Alasan STY Dipecat Jika Timnas Gagal ke Babak Empat Kualifikasi Piala Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved