Arkeolog Sebut Gunung Sinai Tempat Musa Terima Wahyu Ada di Arab Saudi
loading...
A
A
A
RIYADH - Menurut Alkitab, Musa di Gunung Sinai menerima Sepuluh Perintah, seperangkat prinsip yang ditetapkan Tuhan. Gunung ini dianggap sebagai tempat suci dalam agama Kristen, Yudaisme, dan Islam.
Namun, banyak sejarawan dan arkeolog meragukan historisitasnya, dengan mengatakan tidak ada bukti konklusif untuk membuktikan keberadaannya.
“Gunung Sinai, tempat Nabi Musa berbicara kepada Tuhan, benar-benar ada dan terletak di Arab Saudi,” ungkap sekelompok arkeolog dari Doubting Thomas Research Foundation (DTRF), organisasi nirlaba yang menyelidiki sejarah catatan Alkitab dalam laporan yang dirilis Sputnik News pada Senin (4/10/2021).
Para peneliti mengidentifikasi Jabal Maqla, yang terletak di barat laut Arab Saudi dekat perbatasan dengan Yordania, sebagai Gunung Sinai yang sebenarnya. Inilah bukti yang membuat mereka mencapai kesimpulan seperti itu.
Alkitab mengatakan saat Musa sampai di puncak Gunung Sinai, dia diselimuti asap karena Tuhan "turun ke atasnya dalam api". Arkeolog menyatakan puncak Jabal Maqla menghitam seperti hangus terbakar.
Musa membelah perairan Laut Merah saat dia dan orang-orang Israel mencoba melarikan diri dari tentara Firaun Mesir.
Para peneliti dari DTRF mencatat bahwa lebih banyak bukti yang menunjukkan Jabal Maqla adalah Gunung Sinai adalah fakta bahwa Maqla terletak di dekat Pantai Nuweiba, tempat ilmuwan Swedia Dr Lennart Moller mengklaim telah menemukan jalur darat di bawah air laut.
Namun, banyak sejarawan dan arkeolog meragukan historisitasnya, dengan mengatakan tidak ada bukti konklusif untuk membuktikan keberadaannya.
“Gunung Sinai, tempat Nabi Musa berbicara kepada Tuhan, benar-benar ada dan terletak di Arab Saudi,” ungkap sekelompok arkeolog dari Doubting Thomas Research Foundation (DTRF), organisasi nirlaba yang menyelidiki sejarah catatan Alkitab dalam laporan yang dirilis Sputnik News pada Senin (4/10/2021).
Para peneliti mengidentifikasi Jabal Maqla, yang terletak di barat laut Arab Saudi dekat perbatasan dengan Yordania, sebagai Gunung Sinai yang sebenarnya. Inilah bukti yang membuat mereka mencapai kesimpulan seperti itu.
Alkitab mengatakan saat Musa sampai di puncak Gunung Sinai, dia diselimuti asap karena Tuhan "turun ke atasnya dalam api". Arkeolog menyatakan puncak Jabal Maqla menghitam seperti hangus terbakar.
Musa membelah perairan Laut Merah saat dia dan orang-orang Israel mencoba melarikan diri dari tentara Firaun Mesir.
Para peneliti dari DTRF mencatat bahwa lebih banyak bukti yang menunjukkan Jabal Maqla adalah Gunung Sinai adalah fakta bahwa Maqla terletak di dekat Pantai Nuweiba, tempat ilmuwan Swedia Dr Lennart Moller mengklaim telah menemukan jalur darat di bawah air laut.