Telikung Proyek Kapal Selam Australia, Prancis Samakan Biden dengan Trump
loading...
A
A
A
PARIS - Prancis menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menikamnya dari belakang dan bertindak seperti pendahulunya Donald Trump.
Pernyataan penuh kemarahan ini muncul setelah Paris disingkirkan dari kontrak ekspor pertahanan bersejarah untuk memasok Australia dengan kapal selam.
Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengumumkan mereka akan membangun kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik yang akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir AS dan membatalkan kesepakatan kapal selam rancangan Prancis senilai USD40 miliar.
“Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Trump,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian kepada radio franceinfo.
“Saya marah dan pahit. Ini tidak dilakukan di antara sekutu,” ujar dia.
Ini adalah putaran dramatis terbaru dalam persaingan yang telah melihat kekuatan pembuat kapal angkatan laut bertempur selama bertahun-tahun atas apa yang disebut banyak pengamat sebagai kesepakatan ekspor senjata tunggal terbesar di dunia.
Pada 2016, Australia telah memilih pembuat kapal Prancis, Naval Group, membangun armada kapal selam baru senilai USD40 miliar untuk menggantikan kapal selam Collins yang berusia lebih dari dua dekade.
Pernyataan penuh kemarahan ini muncul setelah Paris disingkirkan dari kontrak ekspor pertahanan bersejarah untuk memasok Australia dengan kapal selam.
Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengumumkan mereka akan membangun kemitraan keamanan untuk Indo-Pasifik yang akan membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir AS dan membatalkan kesepakatan kapal selam rancangan Prancis senilai USD40 miliar.
“Keputusan brutal, sepihak, dan tak terduga ini mengingatkan saya pada apa yang dulu dilakukan Trump,” ungkap Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian kepada radio franceinfo.
“Saya marah dan pahit. Ini tidak dilakukan di antara sekutu,” ujar dia.
Ini adalah putaran dramatis terbaru dalam persaingan yang telah melihat kekuatan pembuat kapal angkatan laut bertempur selama bertahun-tahun atas apa yang disebut banyak pengamat sebagai kesepakatan ekspor senjata tunggal terbesar di dunia.
Pada 2016, Australia telah memilih pembuat kapal Prancis, Naval Group, membangun armada kapal selam baru senilai USD40 miliar untuk menggantikan kapal selam Collins yang berusia lebih dari dua dekade.