Masjid Uighur yang Dibulldozer China Bakal Dijadikan Hotel

Jum'at, 17 September 2021 - 14:29 WIB
loading...
Masjid Uighur yang Dibulldozer...
Kompleks bangunan masjid Uighur sebelum dibulldozer (kiri) dan setelah dibulldozer pihak berwenang di Xinjiang, China. Foto/Juxtapose via RFA
A A A
HOTAN - Sebuah masjid di lingkungan komunitas muslim Uighur , di Hotan, di-bulldozer pihak berwenang Xinjing, China , pada 2018. Bangunan yang hancur itu kini akan diubah menjadi hotel oleh Hilton Worldwide.

Rencana itu telah memicu protes lebih dari 40 organisasi hak-hak sipil muslim-Amerika di Amerika Serikat (AS). Mereka pada hari Kamis mengumumkan kampanye untuk memboikot Hilton Worldwide atas apa yang mereka sebut sebagai rencana perusahaan untuk membangun sebuah hotel di lokasi masjid Uighur yang dibulldozer.



Dalam konferensi pers di depan markas Hilton di Virginia, Council on American-Islamic Relations (CAIR)—sebuah organisasi di garis depan inisiatif tersebut—mengatakan bahwa mereka telah bernegosiasi secara tidak langsung dengan grup hotel untuk membatalkan rencana konstruksi. Namun, pembicaraan itu tidak berhasil.

“Hari ini, kami mengumumkan kampanye boikot global terhadap Hilton,” kata direktur eksekutif CAIR Nihad Awad, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat (17/9/2021).

“Anda dan saya memiliki pilihan untuk memilih ke mana harus pergi dalam perjalanan Anda atau melakukan pertemuan bisnis atau mengadakan acara, pernikahan atau perjamuan,” kata Awad, seraya menambahkan bahwa proyek tersebut merupakan pelanggaran hak asasi manusia yang berkontribusi pada penghancuran budaya dan kepercayaan Uighur.

China selama ini dituduh melakukan kampanye panjang melawan penduduk Uighur—yang sebagian besar muslim—dengan penahanan massal, sterilisasi paksa, memisahkan anak-anak dari keluarga dan menghancurkan lokasi agama dan budaya. Namun, Beijing berkali-kali telah membantah klaim tersebut.

Situs bangunan yang memicu boikot adalah sebuah masjid di prefektur Hotan, yang dihancurkan pada 2018. Bekas bangunan itu rencananya akan diubah Hilton menjadi hotel Hampton Inn.

Awad mengatakan mereka diberitahu tentang proyek yang diusulkan pada awal Juni.

Pada bulan Juli, sebuah komisi terkait di Kongres AS meminta Hilton Worldwide untuk tidak mengizinkan namanya dikaitkan dengan proyek hotel.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
Wanita Ini Manjakan...
Wanita Ini Manjakan Selingkuhannya dengan Barang Mewah, Sementara Suaminya Hidup Hemat
5 Strategi Baru China...
5 Strategi Baru China untuk Invasi Taiwan pada 2027, dari Dermaga yang Bisa Dipindahkan hingga Pemotong Kabel Laut
Ribuan Orang Protes...
Ribuan Orang Protes Proyek Hotel Menantu Trump di Serbia
Kocak! Penerbangan United...
Kocak! Penerbangan United Airlines ke China Putar Balik setelah Pilot Sadar Dia Lupa Bawa Paspor
Pasien Ini Lompat dari...
Pasien Ini Lompat dari Atap RS hingga Tewas usai Dokter Keliru Cabut Gigi yang Membuatnya Sakit Luar Biasa
Nowruz dan Identitas...
Nowruz dan Identitas Uighur: Tradisi yang Bertahan di Tengah Penindasan
Viral Pikachu Ikut Demo...
Viral Pikachu Ikut Demo di Turki, Lari Dikejar Polisi
Arab Saudi Rayakan Idul...
Arab Saudi Rayakan Idul Fitri Minggu 30 Maret, Gerhana Tak Pengaruhi Penampakan Hilal
Rekomendasi
Ratu Camilla Frustrasi...
Ratu Camilla Frustrasi dengan Kondisi Kesehatan Raja Charles III yang Menurun Akibat Kanker
Gervonta Davis Kalah...
Gervonta Davis Kalah Lawan Lamont Roach, Bob Arum: Tank Harus Serius di Tinju
Raffi Ahmad Mudik ke...
Raffi Ahmad Mudik ke Bandung Naik Bus: Lebih Aman dan Nyaman
Berita Terkini
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
53 menit yang lalu
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
1 jam yang lalu
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
2 jam yang lalu
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
3 jam yang lalu
Siapa Sheikh Faisal?...
Siapa Sheikh Faisal? Miliarder Qatar Pemilik Museum FBQ yang Menyimpan Barang Berharga Saddam Hussein hingga Putri Diana
5 jam yang lalu
Mengapa India Pilih...
Mengapa India Pilih Beli 156 Helikopter Tempur Buatan Dalam Negeri Senilai Rp120 Triliun Ketimbang Produksi Asing?
6 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Akhiri Dominasi Kapal Induk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved