RI Gelontorkan Dana USD 3 Juta untuk Bantu Afghanistan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan menggelontorkan dana USD 3 juta untuk membantu Afghanistan. Komitmen itu disampaikan Indonesia saat pertemuan PBB soal Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang hadir secara virtual dalam pertemuan itu mengatakan, keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama.
Retno kemudian mengatakan, Indonesia terus mengharapkan adanya pemerintahan yang inklusif, perlindungan HAM, dan upaya mencegah merebaknya terorisme di Afghanistan.
Hal tersebut, jelas, adalah kondisi yang penting untuk tercapainya Afghanistan yang aman serta dapat memulihkan kembali kepercayaan komunitas internasional.
Terkait situasi kemanusiaan terkini, Retno tegaskan bahwa komunitas internasional memegang tanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya bantuan secara cepat dan lancar.
“Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar USD 3 juta kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya,” ucap Retno, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (15/9/2021).
Dari total bantuan tersebut, sebesar USD 150 ribu diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Sementara sebesar USD 2,85 juta ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama tiga tahun ke depan, khususnya kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan pertambangan.
Dia lalu menyampaikan komitmen berkelanjutan Indonesia untuk terus dukung perbaikan dan pembangunan kembali Afghanistan. Menurutnya, solidaritas internasional dalam pertemuan tersebut merupakan momentum yang baik untuk mendorong positive leap bagi tercapainya perdamaian berkelanjutan bagi masyarakat Afghanistan.
Total bantuan yang telah disampaikan oleh Indonesia sendiri kepada Afghanistan hingga saat ini mencapai USD 10 juta. Kontribusi tersebut diberikan diantaranya melalui program kerja sama trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi yang hadir secara virtual dalam pertemuan itu mengatakan, keselamatan dan kehidupan masyarakat Afghanistan adalah prioritas utama.
Retno kemudian mengatakan, Indonesia terus mengharapkan adanya pemerintahan yang inklusif, perlindungan HAM, dan upaya mencegah merebaknya terorisme di Afghanistan.
Hal tersebut, jelas, adalah kondisi yang penting untuk tercapainya Afghanistan yang aman serta dapat memulihkan kembali kepercayaan komunitas internasional.
Terkait situasi kemanusiaan terkini, Retno tegaskan bahwa komunitas internasional memegang tanggung jawab untuk memastikan tersampaikannya bantuan secara cepat dan lancar.
“Indonesia berkomitmen memberikan bantuan sebesar USD 3 juta kepada masyarakat Afghanistan, melalui mitra lokal yang terpercaya,” ucap Retno, seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima Sindonews pada Rabu (15/9/2021).
Dari total bantuan tersebut, sebesar USD 150 ribu diperuntukkan bagi bantuan kemanusiaan dalam situasi darurat. Sementara sebesar USD 2,85 juta ditujukan untuk mendukung pembangunan di Afghanistan selama tiga tahun ke depan, khususnya kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan pertambangan.
Dia lalu menyampaikan komitmen berkelanjutan Indonesia untuk terus dukung perbaikan dan pembangunan kembali Afghanistan. Menurutnya, solidaritas internasional dalam pertemuan tersebut merupakan momentum yang baik untuk mendorong positive leap bagi tercapainya perdamaian berkelanjutan bagi masyarakat Afghanistan.
Total bantuan yang telah disampaikan oleh Indonesia sendiri kepada Afghanistan hingga saat ini mencapai USD 10 juta. Kontribusi tersebut diberikan diantaranya melalui program kerja sama trilateral dan peningkatan kapasitas di bidang UMKM, pemberdayaan perempuan, pemerintahan yang baik, serta pengelolaan sumber daya alam di Afghanistan.
Lihat Juga: 3 Alasan Taliban Afghanistan Sudah Siap Menyerang Israel, Akankah Bekerjasama dengan Iran?
(ian)