Bos MI5: 31 Rencana Teror Tahap Akhir Digagalkan dalam 4 Tahun di Inggris
loading...
A
A
A
LONDON - Sebanyak 31 rencana (plot) teror tahap akhir telah digagalkan di Inggris dalam empat tahun terakhir. Informasi itu diungkapkan Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum.
Ken McCallum yang mengungkapkan pada Oktober, ada 27 serangan yang digagalkan sejak 2017. Adapun enam rencana teror digagalkan selama pandemi.
Dia mengatakan semua rencana itu sebagian besar adalah plot kelompok Islam, tetapi "jumlah yang terus bertambah" direncanakan oleh teroris sayap kanan.
Dia juga memperingatkan jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban kemungkinan besar akan "memperkuat" para teroris di Inggris.
Dia memperingatkan, ancaman teror tidak akan berubah dalam semalam tetapi mungkin ada "dorongan moral" bagi para ekstremis. "Ancaman teroris ke Inggris, saya minta maaf untuk mengatakan, adalah hal yang nyata dan abadi," tutur dia.
"Tentu saja ada kemungkinan serangan teroris di tanah Inggris dalam pengawasan saya," ujar dia, mengatakan MI5 bekerja sekeras mungkin untuk menghentikan rencana itu terjadi, tetapi dia memperingatkan, "Yang membuat kami ngeri, kami tahu itu tidak akan mungkin terjadi pada setiap kesempatan serangan."
Kepala dinas keamanan Inggris itu menambahkan, “MI5 telah menyelamatkan ribuan nyawa selama 20 tahun terakhir tetapi tidak selalu berhasil."
McCallum berbicara kepada program Today BBC Radio 4 pada malam peringatan 20 tahun serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan tindakan teroris skala kecil oleh mereka yang sudah ada di Inggris merupakan jumlah terbesar dari ancaman yang dihadapi MI5.
"Tidak ada keraguan bahwa peristiwa di Afghanistan akan membesarkan hati dan memberanikan beberapa ekstremis itu dan karenanya waspada terhadap risiko semacam itu adalah apa yang menjadi fokus organisasi saya bersama dengan berbagai ancaman lainnya," papar dia.
Namun dia memperingatkan, masih ada risiko peningkatan plot yang lebih besar yang diarahkan kelompok teroris seperti al-Qaeda.
"Kekhawatiran besar yang mengalir dari Afghanistan di samping efek inspirasional langsung adalah risiko bahwa teroris menyusun kembali dan sekali lagi menempatkan kita di jalan yang dikembangkan dengan baik, plot canggih dari jenis yang kita hadapi pada 9/11 dan tahun-tahun sesudahnya," ungkap McCallum.
Sementara pemerintah Inggris mengatakan akan menilai Taliban dengan tindakan mereka, “Dinas keamanan Inggris akan merencanakan kemungkinan lebih banyak risiko, secara progresif, dapat mengalir ke arah kita," ujar McCallum.
"Ancaman teroris cenderung tidak berubah dalam semalam dalam arti rencana atau kamp pelatihan atau infrastruktur yang diarahkan, hal-hal yang dinikmati al-Qaeda di Afghanistan pada saat 9/11," tutur dia.
"Hal-hal ini secara inheren membutuhkan waktu untuk dibangun, dan upaya 20 tahun untuk mengurangi ancaman teroris dari Afghanistan sebagian besar telah berhasil. Tapi apa yang terjadi dalam semalam, meskipun plot yang diarahkan dan bagian-bagian terorisme yang terorganisir secara terpusat membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun kembali... dalam semalam, Anda dapat memiliki dorongan psikologis, dorongan moral bagi para ekstremis yang sudah ada di sini, atau di negara lain," papar dia.
Menurut dia, sulit untuk mengatakan apakah Inggris lebih aman, atau kurang aman, sekarang daripada pada saat serangan 11 September.
Dia menjelaskan, apa yang disebut Negara Islam (ISIS) telah "berhasil melakukan sesuatu yang tidak dilakukan al-Qaeda" dalam menginspirasi banyak orang untuk mencoba aksi terorisme skala kecil.
"Kita perlu waspada, untuk peningkatan terorisme terinspirasi yang telah menjadi tren nyata bagi kita untuk menangani selama lima sampai 10 tahun terakhir, serta potensi pertumbuhan kembali plot diarahkan gaya al Qaeda," ungkap dia.
Ken McCallum yang mengungkapkan pada Oktober, ada 27 serangan yang digagalkan sejak 2017. Adapun enam rencana teror digagalkan selama pandemi.
Dia mengatakan semua rencana itu sebagian besar adalah plot kelompok Islam, tetapi "jumlah yang terus bertambah" direncanakan oleh teroris sayap kanan.
Dia juga memperingatkan jatuhnya Afghanistan ke tangan Taliban kemungkinan besar akan "memperkuat" para teroris di Inggris.
Dia memperingatkan, ancaman teror tidak akan berubah dalam semalam tetapi mungkin ada "dorongan moral" bagi para ekstremis. "Ancaman teroris ke Inggris, saya minta maaf untuk mengatakan, adalah hal yang nyata dan abadi," tutur dia.
"Tentu saja ada kemungkinan serangan teroris di tanah Inggris dalam pengawasan saya," ujar dia, mengatakan MI5 bekerja sekeras mungkin untuk menghentikan rencana itu terjadi, tetapi dia memperingatkan, "Yang membuat kami ngeri, kami tahu itu tidak akan mungkin terjadi pada setiap kesempatan serangan."
Kepala dinas keamanan Inggris itu menambahkan, “MI5 telah menyelamatkan ribuan nyawa selama 20 tahun terakhir tetapi tidak selalu berhasil."
McCallum berbicara kepada program Today BBC Radio 4 pada malam peringatan 20 tahun serangan 9/11 di Amerika Serikat (AS).
Dia mengatakan tindakan teroris skala kecil oleh mereka yang sudah ada di Inggris merupakan jumlah terbesar dari ancaman yang dihadapi MI5.
"Tidak ada keraguan bahwa peristiwa di Afghanistan akan membesarkan hati dan memberanikan beberapa ekstremis itu dan karenanya waspada terhadap risiko semacam itu adalah apa yang menjadi fokus organisasi saya bersama dengan berbagai ancaman lainnya," papar dia.
Namun dia memperingatkan, masih ada risiko peningkatan plot yang lebih besar yang diarahkan kelompok teroris seperti al-Qaeda.
"Kekhawatiran besar yang mengalir dari Afghanistan di samping efek inspirasional langsung adalah risiko bahwa teroris menyusun kembali dan sekali lagi menempatkan kita di jalan yang dikembangkan dengan baik, plot canggih dari jenis yang kita hadapi pada 9/11 dan tahun-tahun sesudahnya," ungkap McCallum.
Sementara pemerintah Inggris mengatakan akan menilai Taliban dengan tindakan mereka, “Dinas keamanan Inggris akan merencanakan kemungkinan lebih banyak risiko, secara progresif, dapat mengalir ke arah kita," ujar McCallum.
"Ancaman teroris cenderung tidak berubah dalam semalam dalam arti rencana atau kamp pelatihan atau infrastruktur yang diarahkan, hal-hal yang dinikmati al-Qaeda di Afghanistan pada saat 9/11," tutur dia.
"Hal-hal ini secara inheren membutuhkan waktu untuk dibangun, dan upaya 20 tahun untuk mengurangi ancaman teroris dari Afghanistan sebagian besar telah berhasil. Tapi apa yang terjadi dalam semalam, meskipun plot yang diarahkan dan bagian-bagian terorisme yang terorganisir secara terpusat membutuhkan waktu lebih lama untuk dibangun kembali... dalam semalam, Anda dapat memiliki dorongan psikologis, dorongan moral bagi para ekstremis yang sudah ada di sini, atau di negara lain," papar dia.
Menurut dia, sulit untuk mengatakan apakah Inggris lebih aman, atau kurang aman, sekarang daripada pada saat serangan 11 September.
Dia menjelaskan, apa yang disebut Negara Islam (ISIS) telah "berhasil melakukan sesuatu yang tidak dilakukan al-Qaeda" dalam menginspirasi banyak orang untuk mencoba aksi terorisme skala kecil.
"Kita perlu waspada, untuk peningkatan terorisme terinspirasi yang telah menjadi tren nyata bagi kita untuk menangani selama lima sampai 10 tahun terakhir, serta potensi pertumbuhan kembali plot diarahkan gaya al Qaeda," ungkap dia.
(sya)