UE Desak AS Pertimbangkan Ulang Keputusan Keluar dari WHO

Minggu, 31 Mei 2020 - 09:13 WIB
loading...
UE Desak AS Pertimbangkan...
Uni Eropa (UE) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan ulang keputusan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) mendesak Amerika Serikat (AS) untuk mempertimbangkan ulang keputusan keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Desakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri UE, Josep Borrell dan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen.

"Tindakan yang melemahkan hasil internasional harus dihindari. Dalam konteks ini, kami mendesak AS untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang diumumkannya," kata keduanya dalam sebuah pernyataan bersama, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (31/5/2020).

Menurut keduanya, tugas utama komunitas internasional yang menghadapi pandemi adalah menyelamatkan nyawa dan mencegah penyebaran virus lebih lanjut. Oleh karena itu, Borrell dan Ursula meuturkan UE akan lebih lanjut mendukung WHO dan sudah menyediakan dana tambahan.

"Kerja sama global dan solidaritas melalui upaya multilateral adalah satu-satunya jalan yang efektif dan layak untuk memenangkan pertempuran yang dihadapi dunia ini. WHO perlu terus memimpin tanggapan internasional terhadap pandemi, saat ini dan di masa depan. Untuk ini, partisipasi dan dukungan semua diperlukan dan sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Sebelumnya diwartakan, Presiden AS, Donald Trump menegaskan AS akan mengakhiri hubungan dengan WHO terkait penanganan pandemi virus corona. Trump menuduh WHO menjadi boneka China. Langkah untuk keluar dari WHO itu muncul seiring memanasnya ketegangan antara Washington dan Beijing terkait wabah virus corona yang pertama muncul di kota Wuhan, China akhir tahun lalu.

“Para pejabat China mengabaikan kewajiban mereka melaporkan ke WHO tentang virus itu," kata Trump.

Trump juga menuduh China menekan WHO untuk menyesatkan dunia. “China memiliki kontrol total pada WHO meski hanya membayar USD40 juta per tahun dibandingkan pada apa yang AS telah bayar sekitar USD450 juta per tahun,” ujarnya.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)