13 Tentara AS Tewas Dibom, Biden Menutup Diri dengan Muram dan Marah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Kematian 13 tentara Amerika Serikat (AS) akibat serangan bom bunuh diri di gerbang bandara Kabul, Afghanistan , telah membuat Presiden Joe Biden terpukul. Gedung Putih mengatakan presiden menutup diri dengan ajudannya dan terlihat muram dan marah sepanjang hari, termasuk saat rapat dengan staf keamanan nasional.
Biden menutup diri dengan ajudannya di Situation Room, Gedung Putih. Dia bahkan membatalkan pertemuan gubernur negara bagian dan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang sedang berkunjung bahwa pertemuan yang direncanakan di Oval Office harus menunggu hingga Jumat waktu Amerika.
“Setiap hari di mana Anda akan kehilangan anggota layanan [militer] mungkin adalah hari terburuk kepresidenan Anda," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menggambarkan kesedihan yang dirasakan Presiden Biden.
Bom di Abbey Gate, gerbang utama Bandara Internasional Hamid Karzai, pada Kamis lalu telah menewaskan 110 orang termasuk 13 tentara Amerika. Kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri.
Biden tidak memulai perang Afghanistan. Itu adalah perang yang dikobarkan George W. Bush, presiden dari Partai Republik.
Biden adalah yang pertama dari empat presiden yang benar-benar menepati janji untuk mengakhiri bencana dari perang terlama dalam sejarah Amerika.
Tetapi seperti yang dikatakan Biden sendiri, "uang berhenti" bersamanya.
Itu berarti dia tidak akan bisa melarikan diri dari kemarahan dan kengerian di dalam negeri atas kematian 13 tentara AS atau dampak politik.
Biden menutup diri dengan ajudannya di Situation Room, Gedung Putih. Dia bahkan membatalkan pertemuan gubernur negara bagian dan mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Naftali Bennett yang sedang berkunjung bahwa pertemuan yang direncanakan di Oval Office harus menunggu hingga Jumat waktu Amerika.
“Setiap hari di mana Anda akan kehilangan anggota layanan [militer] mungkin adalah hari terburuk kepresidenan Anda," kata juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menggambarkan kesedihan yang dirasakan Presiden Biden.
Bom di Abbey Gate, gerbang utama Bandara Internasional Hamid Karzai, pada Kamis lalu telah menewaskan 110 orang termasuk 13 tentara Amerika. Kelompok ISIS Khorasan atau ISIS-K telah mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri.
Biden tidak memulai perang Afghanistan. Itu adalah perang yang dikobarkan George W. Bush, presiden dari Partai Republik.
Biden adalah yang pertama dari empat presiden yang benar-benar menepati janji untuk mengakhiri bencana dari perang terlama dalam sejarah Amerika.
Tetapi seperti yang dikatakan Biden sendiri, "uang berhenti" bersamanya.
Itu berarti dia tidak akan bisa melarikan diri dari kemarahan dan kengerian di dalam negeri atas kematian 13 tentara AS atau dampak politik.