Singapura Bersiap untuk Hidup dengan COVID-19

Selasa, 17 Agustus 2021 - 23:36 WIB
loading...
Singapura Bersiap untuk...
Singapura bersiap untuk hidup bersama COVID-19 seiring rencana untuk membuka kembali kegiatan bisnis. Foto/Ilustrasi
A A A
SINGAPURA - Mencatat hanya beberapa lusin kematian akibat COVID-19 dan termasuk dalam tingkat vaksinasi tertinggi di dunia, Singapura ingin kembali membuka bisnisnya. Negeri Singa sepertinya ingin meletakkan dasar untuk hidup dengan virus Corona baru seperti halnya penyakit umum lainnya, sebagai penyakit flu biasa.

Pakar medis Singapura mengatakan penduduknya mungkin melihat ratusan kematian setiap tahun akibat endemik COVID-19, mirip dengan flu. Pendekatan pragmatis itu dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain yang ingin keluar dari penguncian saat mereka meningkatkan program inokulasi mereka sendiri.

"Satu-satunya cara agar tidak ada kematian akibat penyakit di mana pun di dunia adalah dengan menghilangkan penyakit itu sama sekali dan itu hanya dilakukan untuk cacar," kata Paul Tambyah, presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/8/2021).



Singapura telah melaporkan hanya 44 kematian COVID-19 sejak wabah dimulai pada awal Januari 2020. Jumlah itu dibandingkan dengan sekitar 800 kematian terkait flu pada tahun biasa, menurut dokter, di negara dengan populasi 5,7 juta.

"Walaupun gagasan tentang ratusan kematian akibat COVID tampaknya mengejutkan dibandingkan dengan kematian sejauh ini dan layak dilakukan upaya pencegahan, itu setara dengan influenza, yang hampir tidak dipedulikan masyarakat," kata Alex Cook, pakar pemodelan penyakit menular di National Universitas Singapura (NUS).

"Sebanyak 1.000 mungkin meninggal dalam satu atau dua tahun ke depan di Singapura jika vaksinasi di kalangan orang tua tidak membaik," tambahnya.

Para ahli memperkirakan bahwa sebagian besar kematian akan terjadi di antara mereka yang berada dalam kelompok usia tertua, yang tetap tidak divaksinasi meskipun memenuhi syarat untuk hampir setengah tahun.



Menteri Kesehatan negara itu, Ong Ye Kung mengatakan bulan ini bahwa ketika ekonomi di buka, warga Singapura harus siap secara psikologis bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 kemungkinan juga akan naik.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2831 seconds (0.1#10.140)