AS Setuju Jual Sistem Rudal Canggih Patriot ke Kuwait

Jum'at, 29 Mei 2020 - 09:09 WIB
loading...
AS Setuju Jual Sistem...
Sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat. Foto/REUTERS/Osman Orsal
A A A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan komponen sistem pertahanan udara dan rudal canggih Patriot. Washington juga setuju meng-upgrade sistem Patriot yang sudah ada di negara Teluk tersebut.

Pengumuman itu disampaikan Pentagon pada Kamis setelah memberi tahu Kongres tentang sertifikasi penjualan tersebut.

Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DCSA) Pentagon mengatakan Departemen Luar Negeri telah menyetujui penjualan 84 rudal pencegat yang dikenal sebagai Patriot Advanced Capability (PAC-3) Missile Segment Enhancements (MSEs) dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya USD800 juta.

Lockheed Martin dan Raytheon Technologies adalah kontraktor utama untuk radar, peluncur dan rudal pencegat dari sistem pertahanan Patriot. (Baca: AS Tarik Rudal Patriot dan Puluhan Tentara dari Arab Saudi )

Notifikasi kepada Kongres AS menyatakan bahwa penjualan ke negara asing telah disetujui, tetapi notifikasi itu tidak menunjukkan bahwa kontrak telah ditandatangani atau negosiasi telah selesai.

Permintaan dari Kuwait juga mencakup transportasi, peralatan organisasi, suku cadang dan perbaikan, peralatan pendukung, peralatan dan alat uji, data teknis dan publikasi, pelatihan personel dan peralatan pelatihan, layanan pemeliharaan, rekayasa kontraktor dan elemen terkait lainnya dari dukungan logistik dan program.

"Penjualan yang diusulkan akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu meningkatkan keamanan sekutu non-NATO utama yang merupakan kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Timur Tengah," bunyi pengumuman DSCA, yang dikutip dari UPI, Jumat (29/5/2020).
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
Approval Rating Donald...
Approval Rating Donald Trump Terjun ke Titik Terendah
AS Kerahkan Pesawat...
AS Kerahkan Pesawat Pengebom Nuklir B-1B ke Jepang, Pertama Kali sejak Perang Vietnam
Indonesia Sedang Menanti...
Indonesia Sedang Menanti Jet Tempur Rafale, tapi Digoda Boeing dengan F-15EX
Apa Itu 50501? Gerakan...
Apa Itu 50501? Gerakan Perlawanan Melawan Donald Trump di AS
Terinspirasi Perang...
Terinspirasi Perang Revolusi Amerika, Ribuan Demonstran Turun ke Jalanan Melawan Trump
Apa Motif Perang Trump...
Apa Motif Perang Trump Melawan Harvard?
Kaya Akan Emas, Pulau...
Kaya Akan Emas, Pulau di Papua Nugini Ini Bisa Diambil Alih oleh Trump
Perempuan Ini Melahirkan...
Perempuan Ini Melahirkan di Pinggir Jalan lalu Telantarkan Bayi hingga Tewas demi Pesta
Rekomendasi
Pertama di Indonesia,...
Pertama di Indonesia, Kota Jambi Siap Gelar Pemilihan Ketua RT Serentak
Kharisma atau Karisma,...
Kharisma atau Karisma, Mana Kata yang Baku Menurut KBBI?
Ahmad Dhani: Saya Kader...
Ahmad Dhani: Saya Kader PKB yang Disusupkan di Gerindra
Berita Terkini
Bantai 15 Paramedis...
Bantai 15 Paramedis dan Pekerja Bantuan Gaza, Militer Israel Akui Kegagalan Profesional
26 menit yang lalu
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim Bakal Diinvasi Rusia Beberapa Tahun Lagi
51 menit yang lalu
Rusia Klaim Diserang...
Rusia Klaim Diserang Ukraina Lebih dari 1.300 Kali selama Gencatan Senjata Paskah
7 jam yang lalu
2 Jet Tempur Inggris...
2 Jet Tempur Inggris Cegat Sepasang Pesawat Rusia di Dekat Negara NATO
8 jam yang lalu
China Desak AS Akhiri...
China Desak AS Akhiri Perang Dagang, tapi Juga Siap Meladeni
11 jam yang lalu
Terungkap, China Uji...
Terungkap, China Uji Bom Hidrogen Non-Nuklir yang Picu Reaksi Berantai Kimia Dahsyat
12 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved