Inggris Serukan Respon Global Terkait Laporan Iklim PBB
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris menyerukan tindakan global yang mendesak dalam menanggapi laporan PBBtentang sains perubahan iklim . Di mana, laporan itu mengatakan bahwa bumi semakin lebih panas dari yang diperkirakan sebelumnya.
Laporan yang dirilis oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) ini merupakan peringatan keras dari para ilmuwan di seluruh dunia bahwa aktivitas manusia telah merusak planet ini pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa perubahan iklim telah berdampak di setiap wilayah di seluruh dunia dan bahwa tanpa tindakan segera untuk membatasi pemanasan, gelombang panas, curah hujan yang tinggi, kekeringan dan hilangnya es Laut Arktik, lapisan salju, dan lapisan es, semuanya akan meningkat. Sementara penyerap karbon akan menjadi kurang efektif dalam memperlambat pertumbuhan karbondioksida di atmosfer.
Itu juga menyoroti bahwa pengurangan emisi global menjadi nol bersih, yang dimulai segera, pada pertengahan abad akan memberikan peluang bagus untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celcius dalam jangka panjang dan membantu menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, laporan itui menjadi topik yang serius, dan jelas bahwa dekade berikutnya akan menjadi sangat penting untuk mengamankan masa depan planet ini.
“Kami tahu apa yang harus dilakukan untuk membatasi pemanasan global – menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke sumber energi bersih, melindungi alam, dan menyediakan pendanaan iklim untuk negara-negara di garis depan,” ujar Johnson
Lebih lanjut Johnson menjelaskan bahwa Inggris memimpin dan mendekarbonisasi ekonominya lebih cepat daripada negara mana pun di G20 selama dua dekade terakhir.
“Saya berharap laporan IPCC hari ini akan menjadi peringatan bagi dunia untuk mengambil tindakan sekarang, sebelum kita bertemu di Glasgow pada bulan November untuk KTT COP26 yang penting,” ujarnya, seperit dikutip siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Senin (9/8/2021).
Presiden COP26, Alok Sharma mengatakan sains sudah jelas, dampak krisis iklim dapat terlihat di seluruh dunia dan jika tidak bertindak sekarang, maka kita akan terus melihat dampak terburuk pada kehidupan, mata pencaharian dan habitat alam.
“Pesan kami kepada setiap negara, pemerintah, bisnis, dan sebagian masyarakat sangat sederhana. Dekade berikutnya sangat menentukan, ikuti sains dan rangkul tanggung jawab Anda untuk menjaga tujuan 1,5C tetap berjalan,” jelas Sharma.
Laporan yang dirilis oleh Panel Antarpemerintah PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC) ini merupakan peringatan keras dari para ilmuwan di seluruh dunia bahwa aktivitas manusia telah merusak planet ini pada tingkat yang mengkhawatirkan.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa perubahan iklim telah berdampak di setiap wilayah di seluruh dunia dan bahwa tanpa tindakan segera untuk membatasi pemanasan, gelombang panas, curah hujan yang tinggi, kekeringan dan hilangnya es Laut Arktik, lapisan salju, dan lapisan es, semuanya akan meningkat. Sementara penyerap karbon akan menjadi kurang efektif dalam memperlambat pertumbuhan karbondioksida di atmosfer.
Itu juga menyoroti bahwa pengurangan emisi global menjadi nol bersih, yang dimulai segera, pada pertengahan abad akan memberikan peluang bagus untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celcius dalam jangka panjang dan membantu menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, laporan itui menjadi topik yang serius, dan jelas bahwa dekade berikutnya akan menjadi sangat penting untuk mengamankan masa depan planet ini.
“Kami tahu apa yang harus dilakukan untuk membatasi pemanasan global – menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke sumber energi bersih, melindungi alam, dan menyediakan pendanaan iklim untuk negara-negara di garis depan,” ujar Johnson
Lebih lanjut Johnson menjelaskan bahwa Inggris memimpin dan mendekarbonisasi ekonominya lebih cepat daripada negara mana pun di G20 selama dua dekade terakhir.
“Saya berharap laporan IPCC hari ini akan menjadi peringatan bagi dunia untuk mengambil tindakan sekarang, sebelum kita bertemu di Glasgow pada bulan November untuk KTT COP26 yang penting,” ujarnya, seperit dikutip siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Senin (9/8/2021).
Presiden COP26, Alok Sharma mengatakan sains sudah jelas, dampak krisis iklim dapat terlihat di seluruh dunia dan jika tidak bertindak sekarang, maka kita akan terus melihat dampak terburuk pada kehidupan, mata pencaharian dan habitat alam.
“Pesan kami kepada setiap negara, pemerintah, bisnis, dan sebagian masyarakat sangat sederhana. Dekade berikutnya sangat menentukan, ikuti sains dan rangkul tanggung jawab Anda untuk menjaga tujuan 1,5C tetap berjalan,” jelas Sharma.