Ini Cap D'Agde, Kota Nudis Terbesar di Dunia yang Berubah Jadi Ibu Kota Seks Eropa
loading...
A
A
A
PARIS - Cap D'Agde adalahresor di Prancis yang penduduk dan pengunjung bertelanjang ria sebebas-bebasnya. Wilayah pantai inilah yang dijuluki kota nudis atau naturis terbesar di dunia.
Dengan pantai berpasir yang masih asli dan kantong sinar matahari, Cap D'Agde mungkin terlihat seperti tujuan yang sempurna untuk liburan keluarga yang telah lama ditunggu-tunggu—tetapi jangan kaget karena orang-orang di sana berkeliaran tanpa busana.
Wilayah pantai selatan Prancis yang juga dijuluki "Naked City [Kota Telanjang]" ini, pengunjung dapat memamerkan semua tubuh mereka di supermarket, restoran, penata rambut, toko roti, dan bahkan bank.
Namun hotspot wisata ini telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir karena "invasi" industri dewasa yang mencakup kelab malam dewasa. Industri seperti itu bertentangan dengan aturan awal yang melarang setiap orang di sana melakukan hubungan seks di tempat umum atau secara terbuka.
Selama pandemi, resor tersebut juga telah dirusak oleh virus corona, di mana pemilik bisnis mengakui bahwa para wisatawan tidak patuh dalam mengikuti aturan menjaga jarak.
Selain pandemi COVID-19 dan gangguan industri dewasa, resor nudis terbesar di dunia ini juga pernah diancam kelompok jihadis yang marah.
Perkemahan nudis telah ada di resor ini sejak tahun 1958, tetapi pada tahun 1970-an, pemilik Oltra bersaudara membantu mendorong rencana untuk mengubahnya menjadi desa telanjang.
Saat ini, memamerkan semua tubuh di pantai itu adalah wajib—dan pengunjung harus membayar £6 (€7) untuk "pajak telanjang" untuk berkeliaran di jalan-jalan.
Tidak seperti banyak resor nudis, pengunjung di Cap D'Agde berbicara di seluruh area tanpa busana, apakah itu untuk perjalanan ke bank, ahli kacamata, atau bahkan kantor pos.
Dengan pantai berpasir yang masih asli dan kantong sinar matahari, Cap D'Agde mungkin terlihat seperti tujuan yang sempurna untuk liburan keluarga yang telah lama ditunggu-tunggu—tetapi jangan kaget karena orang-orang di sana berkeliaran tanpa busana.
Wilayah pantai selatan Prancis yang juga dijuluki "Naked City [Kota Telanjang]" ini, pengunjung dapat memamerkan semua tubuh mereka di supermarket, restoran, penata rambut, toko roti, dan bahkan bank.
Namun hotspot wisata ini telah menjadi berita utama dalam beberapa tahun terakhir karena "invasi" industri dewasa yang mencakup kelab malam dewasa. Industri seperti itu bertentangan dengan aturan awal yang melarang setiap orang di sana melakukan hubungan seks di tempat umum atau secara terbuka.
Selama pandemi, resor tersebut juga telah dirusak oleh virus corona, di mana pemilik bisnis mengakui bahwa para wisatawan tidak patuh dalam mengikuti aturan menjaga jarak.
Selain pandemi COVID-19 dan gangguan industri dewasa, resor nudis terbesar di dunia ini juga pernah diancam kelompok jihadis yang marah.
Perkemahan nudis telah ada di resor ini sejak tahun 1958, tetapi pada tahun 1970-an, pemilik Oltra bersaudara membantu mendorong rencana untuk mengubahnya menjadi desa telanjang.
Saat ini, memamerkan semua tubuh di pantai itu adalah wajib—dan pengunjung harus membayar £6 (€7) untuk "pajak telanjang" untuk berkeliaran di jalan-jalan.
Tidak seperti banyak resor nudis, pengunjung di Cap D'Agde berbicara di seluruh area tanpa busana, apakah itu untuk perjalanan ke bank, ahli kacamata, atau bahkan kantor pos.