Turki Yakin AS dan Eropa Tak Lagi Percaya Khalifa Haftar

Rabu, 27 Mei 2020 - 13:00 WIB
loading...
Turki Yakin AS dan Eropa...
Khalifa Haftar. Foto/flickr
A A A
ANKARA - Turki yakin Amerika Serikat (AS) dan Eropa tak lagi percaya Khalifa Haftar di Libya. Hal itu diungkapkan juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin dalam wawancara yang disiarkan televisi.

Dia menyatakan langkah Turki di Libya telah mengubah keseimbangan kekuasaan dan mencegah konflik menjadi perang sipil.

Menurut Kalin, pemerintahan Turki berupaya menghentikan kekacauan yang terus dialami rakyat Libya selama sepuluh tahun. Dia menekankan kehadiran Turki di Libya sesuai dengan kesepakatan resmi dengan kerangka kerja legal.

“Upaya itu tidak sepihak, tapi sesuai kerangka kerja upaya kolektif yang diawasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” papar Kalin, dilansir MEMO.

“Negara-negara Eropa dan AS mengatakan pada kami bahwa Haftar tidak lagi dapat diandalkan, namun mereka masih belum mengungkapkannya ke publik,” ujar dia.

Warga Rusia telah dievakuasi dari Libya barat setelah Haftar mundur dari pasukan Turki.

Turki berupaya mendorong proses politik untuk mengakhiri kekacauan di Libya setelah penggulingan kekuasaan dan pembunuhan mantan pemimpin Muammar Gaddafi pada 2011.

Kalin menekankan perlunya komunitas internasional menentang tindakan Haftar serta berbagai serangannya yang melanggar hukum.

Dia menyatakan Turki mengetahui hubungan mencurigakan antara AS dan beberapa negara Eropa dengan negara-negara di dunia Arab yang mendukung Haftar, terutama wilayah Teluk. (Baca Juga: LATAM Jadi Maskapai Terbesar di Dunia yang Bangkrut Akibat Virus Corona)

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan Turki dan Inggris memiliki posisi sama dalam isu regional dan internasional, termasuk krisis Libya.

“Semua orang mengakui bahwa kami mengubah keseimbangan kekuatan melalui langkah-langkah yang kami ambil di Libya,” tutur dia. (Baca Juga: Pria India Gugat Google Maps Karena Picu Masalah Pernikahan Serius)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1124 seconds (0.1#10.140)