Diktator Belarusia Lukashenko: Seluruh Dunia Berlutut pada Yahudi

Selasa, 06 Juli 2021 - 15:12 WIB
loading...
Diktator Belarusia Lukashenko:...
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto/REUTERS
A A A
MINSK - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko telah mengeklaim bahwa orang-orang Yahudi menyebabkan seluruh dunia berlutut kepada mereka.

Lukashenko, yang dijuluki sebagai diktator Belarusia karena berkuasa sejak 1994, menyampaikan pernyataan itu dalam pidato hari Sabtu untuk Hari Kemerdekaan Belarusia, yang menandai pembebasan pasukan Soviet atas Ibu Kota Belarusia, Minsk, dari Nazi pada tahun 1944.



“Orang-orang Yahudi berhasil menyebabkan seluruh dunia berlutut kepada mereka dan tidak ada yang berani mengangkat suara dan menyangkal Holocaust,” kata Lukashenko, seperti dikutip media Israel, Kan.

Menurut terjemahan secara terpisah hari Senin (5/7/2021) oleh situs berita Ynet, Lukashenko mengatakan; “Orang-orang Yahudi berhasil membuktikan kepada semua orang bahwa mereka telah melewati Holocaust dan seluruh dunia berlutut di hadapan mereka.”

Mengacu pada tindakan Nazi Jerman selama pendudukan wilayah Eropa Timur selama Perang Dunia II, Lukashenko mengatakan telah terjadi “Holocaust rakyat Belarusia".

“Kami sangat toleran, sangat baik, kami tidak ingin menyinggung siapa pun dan kami datang untuk dihina,” katanya.

Kan memiliki terjemahan yang berbeda dari pernyataan itu, yang dikutip dari pernyataan Lukashenko tentang orang Yahudi. “Di sisi lain, Belarusia, negara yang toleran, membiarkan wajah mereka diludahi,” katanya.

Seorang penasihat senior Sviatlana Tsikhanouskaya, yang melarikan diri dari Belarusia tahun lalu setelah menantang Lukashenko dalam pemilihan presiden yang secara luas dianggap curang, mengecam pemimpin Belarusia atas komentar tersebut.

“Lukashenko menunjukkan ketidaksopanan, kebohongan patologis, dan antisemitisme yang terang-terangan. Pria ini mencoba untuk memelihara di Belarusia semua kejahatan yang sedang diperangi dunia di abad ke-21," kata Franak Viacorka, jurnalis Belarusia yang juga wakil presiden Digital Communication Network, kepada Kan.

Publikasi komentar Lukashenko muncul setelah Presiden Reuven Rivlin mengirim surat pada hari Sabtu untuk mengucapkan selamat kepadanya pada hari nasional Belarusia. Ucapan seperti itu langka ketika para pemimpin Barat telah menganggap Lukashenko sebagai diktator.



Kantor Rivlin mengatakan dalam menanggapi kritik media sosial bahwa surat itu dikirim sesuai dengan protokol Kementerian Luar Negeri untuk hari nasional negara mana pun yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Belarus telah terguncang oleh protes yang dipicu oleh terpilihnya kembali Lukashenko untuk masa jabatan keenam dalam pemilihan presiden Agustus 2020 yang secara luas dianggap penuh kecurangan. Pihak berwenang menanggapi demonstrasi dengan tindakan keras besar-besaran, di mana lebih dari 35.000 orang ditangkap dan ribuan dipukuli oleh polisi.

Lukashenko, yang telah memerintah negara bekas Soviet berpenduduk 9,5 juta itu dengan tangan besi selama 27 tahun, telah berulang kali menuduh Barat mengobarkan protes dan menyembunyikan rencana untuk menggulingkannya.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
Meski Digaji Rp37 Juta,...
Meski Digaji Rp37 Juta, Tentara Israel Mengaku Dieksploitasi dan Risikonya Sangat Berat
3 Fakta Ledakan Pelabuhan...
3 Fakta Ledakan Pelabuhan Iran yang Menggemparkan, Benarkah Ada Keterlibatan Israel?
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
Presiden Palestina Mahmoud...
Presiden Palestina Mahmoud Abbas Tunjuk Calon Penggantinya setelah Berkuasa 21 Tahun
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Kata Lanny/Fadia usai...
Kata Lanny/Fadia usai Bawa Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Sudirman 2025
Ini Hasil Riset dr Tifa...
Ini Hasil Riset dr Tifa terkait Foto pada Ijazah Jokowi yang Viral di Medsos
Wamenpar Beri Apresiasi...
Wamenpar Beri Apresiasi Tinggi untuk Pemenang Women's Inspiration Awards 2025
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
4 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
6 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
7 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
7 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
8 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
9 jam yang lalu
Infografis
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved