Korban Tewas Jatuhnya Pesawat AU Filipina Meningkat Tajam
loading...
A
A
A
MANILA - Korban tewas kecelakaan pesawat HerculesC-130 milik Angkatan Udara (AU) Filipina meningkat tajam. Korban tewas saat ini diketahui berjumlah 29 orang, meningkat dari sebelumnya 17 orang.
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan api dan asap mengepul dari puing-puing yang berserakan di antara pepohonan saat orang-orang berseragam tempur berkeliaran, sementara asap hitam tebal membumbung dari pohon kelapa ke langit.
"29 jenazah telah diambil dan 50 orang telah dibawa ke rumah sakit, meninggalkan 17 orang belum ditemukan. Masih ada harapan bahwa mereka akan ditemukan dalam kondisi selamat," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu.
"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/7/2021).
Seorang juru bicara militer, Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda pesawat itu jatuh karena serangan musuh. Tetapi, dia menyebut penyelidikan belum dimulai, karena militer masih fokus pada pencarian dan perawatan korban,
Sementara itu, komando militer mengatakan para tentara di atas pesawat itu berpangkat tamtama dan sedang dikerahkan ke batalyon mereka.
"Mereka seharusnya bergabung dengan kami dalam perang melawan terorisme," kata KomandanSatuan Tugas Gabungan Sulu,William N. Gonzales.
Gambar-gambar dari tempat kejadian menunjukkan api dan asap mengepul dari puing-puing yang berserakan di antara pepohonan saat orang-orang berseragam tempur berkeliaran, sementara asap hitam tebal membumbung dari pohon kelapa ke langit.
"29 jenazah telah diambil dan 50 orang telah dibawa ke rumah sakit, meninggalkan 17 orang belum ditemukan. Masih ada harapan bahwa mereka akan ditemukan dalam kondisi selamat," kata Satuan Tugas Gabungan Sulu.
"Sejumlah tentara terlihat melompat keluar dari pesawat sebelum menyentuh tanah, menyelamatkan mereka dari ledakan yang disebabkan oleh kecelakaan itu," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (5/7/2021).
Seorang juru bicara militer, Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada tanda-tanda pesawat itu jatuh karena serangan musuh. Tetapi, dia menyebut penyelidikan belum dimulai, karena militer masih fokus pada pencarian dan perawatan korban,
Sementara itu, komando militer mengatakan para tentara di atas pesawat itu berpangkat tamtama dan sedang dikerahkan ke batalyon mereka.
"Mereka seharusnya bergabung dengan kami dalam perang melawan terorisme," kata KomandanSatuan Tugas Gabungan Sulu,William N. Gonzales.
(ian)