Ratusan Kuburan Tak Bertanda Kembali Ditemukan Dekat Bekas Sekolah Pribumi di Kanada
loading...
A
A
A
OTTAWA - Sebanyak 182 kuburan tak bertanda telah ditemukan di sekolah perumahan pribumi di Kanada . Ini adalah penemuan kuburan tak bertanda ketiga di sekolah pribumi, yang dikelola oleh gereja, di Kanada.
Sebuah kelompok pribumi Kanada, Lower Kootenay Band menuturkan, para ahli menggunakan pemetaan radar penembus tanah untuk menemukan apa yang diyakini sebagai sisa-sisa murid berusia tujuh hingga 15 tahun di bekas Sekolah Misi St Eugene dekat Cranbrook, British Columbia.
Lower Kootenay Band mengatakan, pencarian di situs Cranbrook, di mana Gereja Katolik mengoperasikan sebuah sekolah atas nama pemerintah federal dari tahun 1912 hingga awal 1970-an, dimulai tahun lalu.
"Beberapa kuburan itu sedalam tiga sampai empat kaki (sekitar satu hingga satu setengah meter)," kata kelompok itu, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (1/7/2021).
Pengungkapan itu sekali lagi menyoroti bab gelap dalam sejarah Kanada, dan menghidupkan kembali seruan kepada Paus dan gereja untuk meminta maaf atas pelecehan serta kekerasan yang diderita di sekolah-sekolah, di mana siswapribumisecara paksa berasimilasi ke dalam budaya dominan negara itu.
Pekan lalu, kelompokmasyarakat adatdi provinsi SaskatchewanKanadatelah menemukan 751 kuburan tak bertanda di dekat bekassekolah asramaKatolik.
Beberapa pekan sebelumnya, 215 kuburan tak bertanda ditemukan di British Columbia. Penemuan itu mendorong Perdana Menteri Justin Trudeau untuk menyerukan pengakuan sejarah "rasisme sistemik" Kanada.
Sebuah kelompok pribumi Kanada, Lower Kootenay Band menuturkan, para ahli menggunakan pemetaan radar penembus tanah untuk menemukan apa yang diyakini sebagai sisa-sisa murid berusia tujuh hingga 15 tahun di bekas Sekolah Misi St Eugene dekat Cranbrook, British Columbia.
Lower Kootenay Band mengatakan, pencarian di situs Cranbrook, di mana Gereja Katolik mengoperasikan sebuah sekolah atas nama pemerintah federal dari tahun 1912 hingga awal 1970-an, dimulai tahun lalu.
"Beberapa kuburan itu sedalam tiga sampai empat kaki (sekitar satu hingga satu setengah meter)," kata kelompok itu, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (1/7/2021).
Pengungkapan itu sekali lagi menyoroti bab gelap dalam sejarah Kanada, dan menghidupkan kembali seruan kepada Paus dan gereja untuk meminta maaf atas pelecehan serta kekerasan yang diderita di sekolah-sekolah, di mana siswapribumisecara paksa berasimilasi ke dalam budaya dominan negara itu.
Pekan lalu, kelompokmasyarakat adatdi provinsi SaskatchewanKanadatelah menemukan 751 kuburan tak bertanda di dekat bekassekolah asramaKatolik.
Beberapa pekan sebelumnya, 215 kuburan tak bertanda ditemukan di British Columbia. Penemuan itu mendorong Perdana Menteri Justin Trudeau untuk menyerukan pengakuan sejarah "rasisme sistemik" Kanada.
(ian)