Terungkap, Pemerintahan Sementara Bolivia Rencanakan Kudeta Kedua

Jum'at, 18 Juni 2021 - 15:11 WIB
loading...
Terungkap, Pemerintahan Sementara Bolivia Rencanakan Kudeta Kedua
Presiden Bolivia Jeanine Anez bersama sejumlah menteri. Sebuah dokumen yang bocor mengungkapkan rencana kudeta kedua yang ingin dilakukan oleh pemerintahan sementara Bolivia. Foto/Russia Today
A A A
LA PAZ - Sebuah dokumen yang bocor mengungkapkan pejabat tinggi di kabinet pemerintahan sementara Jeanine Anez merencanakan kudeta kedua untuk tetap berkuasa di Bolivia . Rencana tersebut diduga melibatkan ratusan tentara bayaran asal Amerika Serikat (AS) yang diterbangkan dari Florida.

Anez mengambil alih kekuasaan di Bolivia pada November 2019, setelah protes massal yang didukung oleh militer dan polisi negara itu memaksa Evo Morales untuk melarikan diri dari negara tersebut daripada terus memerintah untuk masa jabatan presiden keempat setelah memenangkan pemilu. Aksi protes dipicu oleh klaim kecurangan pemilu, yang dipromosikan oleh Organisasi Negara-negara Amerika dan kemudian terbukti tidak berdasar.

Pemerintah baru menggunakan kekuatan untuk menekan orang-orang yang berbeda pendapat dari partai sayap kiri Gerakan Menuju Sosialisme (MAS) Evo Morales dan berbelok tajam ke sayap kanan. Pemerintahan baru juga berulang kali menunda diadakannya pemilu baru, yang seharusnya menjadi tujuan utama dari kepresidenan sementara Anez.

Ditekan oleh aksi protes massa, dia akhirnya setuju untuk mengadakan pemungutan suara pada musim gugur yang lalu. Kandidat MAS Luis Arce, yang menjabat sebagai menteri ekonomi di era Morales, menang telak, menghindari putaran kedua dengan mendapatkan 55,1% suara. Anez sendiri berada di urutan keempat.



Saat Arce merayakan kemenangannya, Anez dan para menterinya merencanakan kudeta kedua, yang akan memungkinkan mereka untuk membatalkan kehendak rakyat Bolivia, Intercept melaporkan, mengutip catatan percakapan dan pertukaran email yang merinci konspirasi tersebut.

Menurut laporan itu tokoh kunci dalam rencana itu adalah Luis Fernando Lopez, yang menjabat sebagai menteri pertahanan Anez, dan Joe Pereira, mantan administrator sipil Angkatan Darat AS. Pereira seharusnya merekrut tentara bayaran di AS dan membantu menerbangkan mereka ke Bolivia. Di sana mereka akan bergabung dengan pasukan militer elit dari tentara Bolivia, unit polisi dan gerombolan main hakim sendiri sayap kanan untuk melumpuhkan pendukung MAS.

"Saya bisa mendapatkan hingga 10.000 pria tanpa masalah" kata Pereira dalam satu percakapan.

“Semua pasukan khusus. Saya juga bisa membawa sekitar 350 apa yang kita sebut LEP, Profesional Penegak Hukum, untuk membimbing polisi,” imbuhnya.

"Jika ada hal lain yang saya butuhkan, saya akan meminta mereka terbang sebagai penyamaran, seperti jika mereka adalah fotografer, mereka adalah pendeta, mereka adalah petugas medis, mereka adalah turis," tukasnya seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (18/6/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1264 seconds (0.1#10.140)